Iman Seseorang di Saat Meninggal
Ustadz Amir As-Soronji, Lc., M.Pd.I., setiap minggu memberikan kajian rutin yang diadakan oleh Takmir Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia (UII), Pada Selasa (25/8), Ustadz Amir melanjutkan kajian sebelumnya dengan tema sifat nikmat dan azab kubur.
Mengingatkan kembali kepada jamaah pengajian, terdapat beberapa firman Allah mengenai nikmat dan azab kubur, di antaranya QS. Al-An’am: 39-40, At-Taubah: 101, dan Ibrahim:28. Sedangkan sabda Rasulullah diantaranya terdapat dalam HR. Bukhari dalam Kitab Al-Janaiz, HR. Mutafaqun Alaih, HR. Al Barra’ bin ‘Azib, dan HR. Muslim no. 292.
Ustadz Amir menegaskan bahwa yang akan setia menemani setiap orang hingga ia meninggal adalah amal sholeh dan keimanannya. Keimanan tersebut antara lain puasa, salat, zakat, dzikir, dan sebagainya. “Bukan harta atau keluarga kita. Mungkin mobil dan keluarga ikut mengantarkan ke kubur setelah itu pulang kembali ke rumahnya,” tambahnya.
Ustadz Amir menyatakan bahwa bagi orang mukmin yang sholeh dan menjaga imannya, maka ia akan dimudahkan untuk menjawab fitnah kubur. Setelah selesai menjawab semua pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, Allah menyeru agar malaikat menghamparkan permadani dari surga, menggantinya dengan pakaian dari surga, dan dibukanya pintu surga.
“Ini sifat nikmat kubur orang mukmin. Lalu datanglah kepadanya kesejukan dan semerbak wangi surga. Surga sangat wangi dan bisa dicium dari jauh. Kemudian dilapangkan untuknya kuburnya sejauh mata memandang. Meskipun kelihatan oleh kita kecil kuburnya, tapi ia merasakan lapangnya kubur tersebut,” ucap Ustadz Amir.
Hal tersebut sesuai dengan HR. Muslim yang berbunyi, “dan disebutkan kepada kami bahwasanya mayit itu diluaskan quburnya seluas 70 hasta, dan dipenuhi quburnya dengan kenikmatan hingga hari mereka dibangkitkan.”
Setelah itu, kata Ustadz Amir akan dijelmakan untuknya seseorang yang tampan, bagus pakaiannya dan harum badannya. Orang itu berkata, “bergembiralah dengan kabar baik untukmu, bergembiralah untukmu surga, inilah hari yang dijanjikan untukmu.” Kemudian orang mukmin yang telah meninggal tersebut berkata, “begitu pula untukmu semoga Allah memberi tempat terbaik untuk mu. Siapa engkau? Tampangmu adalah tampang yang membawa kebaikan.”
Lalu jelmaan orang itu berkata, “aku adalah amal sholeh mu. Demi Allah aku tidak tahu engkau selain engkau mentaati Allah dan lambat dalam melakukan maksiat kepada-Nya. Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan.” Ustadz Amir menyampaikan bahwa bagi orang muslim akan diperlihatkan pula oleh nya pintu surga dan neraka. Kemudian jelmaan orang bertampan bagus mengatakan, “ini adalah tempat tinggalmu (neraka) jika engkau bermaksiat kepada Allah. Namun Allah telah menggantikan untukmu dengan surga.”
Melihat nikmat surga, orang sholeh itu berdoa agar disegerakan hari kiamat. Lalu dikatakan kepadanya, “Tinggallah dalam kesenangan yang kamu alami ini. Nanti tiba saatnya hari kiamat maka akan terjadi hari kiamat.”
Di sisi lain Ustadz Amir menyampaikan bagi orang kafir tidak akan dapat menjawab fitnah kubur. Oleh karenanya, ia dipakaikan pakaian dari neraka, dihamparkan untuknya haparan dari neraka dan dibukakan pula pintu neraka yang mendatangkan panas. Selain itu, kuburnya akan disempitkan dan menghimpitnya sampai remuk tulang-tulangnya.
Lalu kata Ustadz Amir menambahkan bahwa akan dijelmakan untuknya orang yang buruk wajahnya, buruk pakaian dan penampilannya, serta busuk baunya. Orang yang berpenampilan buruk berkata, “terimalah kabar buruk untukmu. Inilah janji yang dijanjikan untukmu. Hamba kafir menjawab, “demikianlah denganmu semoga Allah memberimu kabar buruk. Siapa kamu? Tampangmu adalah tampang yang membawa keburukan.”
Orang itu berkata, “aku adalah amal burukmu. Demi Allah saya tidak tahu engkau kecuali engkau lambat dalam beramal kepada Allah dan bersegera dalam maksiat kepada-Nya. Semoga Allah membalas keburukan untukmu.” Lalu Allah mengutus kepadanya orang yang buta, tuli, dan bisu dengan membawa palu di tangannya.
“Seandainya palu itu dipukulkan untuk gunung maka gunung akan hancur dan menjadi abu. Kemudian dia dipukul dengan palu itu dan menjadi abu. Lalu dipukul lagi dengan pukulan kedua. Lalu ia berteriak dengan teriak yang sangat keras yang didengar oleh segala makhluk kecuali jin dan manusia,” tambah Ustadz Amir.
Hal tersebut berdasarkan HR. Bukhari yang berbunyi, “Maka dikatakan kepadanya, “Kamu tidak tahu dan tidak membaca”. Kemudian ia dipukul dengan pemukul dari besi diantara kedua telinganya, lalu ia berteriak sekeras-kerasnya yang didengar oleh apa yang didekatnya selain jin dan manusia”.
Ustadz Amir mengatakan bagi orang kafir akan dibukakan pintu neraka. Maka ia memohon agar tidak disegerakan hari kiamat. “Yang menjaga dan melindungi kita dari azab neraka adalah Allah. Maka kalau berdoa, mintalah perlindungan dari azab kubur. Jangan buru-buru sebab doa ini penting. Siapa tahu dari doa ini Allah melindungi kita dari azab kubur,” tutup Ustadz Amir. (SF/RS)