Ilyas Chairuddin Beberkan Strategi Berdakwah Melalui Media Sosial

Ilyas Chairuddin selaku penyaji acara talkshow dakwah media dengan tema “Strategi Konten Media Dakwah Masa Kini” pada (25/4) mengungkapkan, ada beberapa langkah penting dalam memulai berdakwah di media sosial. Salah satunya dengan memanfaatkan poster visual. Selain Ilyas chairuddin, acara yang dilakukan via Zoom itu juga dihadiri oleh Mas Ale selaku vidio editor muslim united.

Dalam sajiannya, Ilyas Choiruddin mengungkapkan poster visual memiliki keunggulan diantara cara cara lainnya. Dengan adanya poster visual tersebut, seseorang dapat lebih mudah untuk men-share poster di media media sosial mereka. “Strategi konten yang dilakukan teras dakwah yang pertama kami menggkanakan poster visual, karena aposter visual ini istilahnya gampang sekali orang untuk share dan ini ssering sekali digunakan orang orang adalah poster visual,” ungkap designer teras dakwah itu.

Ilyas Choiruddin juga mengatakan, ada empat komponen dalam menyusun poster dakwah agar lebih menarik bagi seluruh kalangan khususnya anak-anak muda, pertama adalah pemilihan judul, lalu mencari gambar pendukung yang menarik, kemudian dihias dengan design eye catching dan yang tdi erakhir adalah menshare poster itu diberbagai media.

“Dan dalam mendesign poster visual ini ada empat kriteria, yang pertama tentang pemilihan judul, pemilihan judul disini, kami mempertimbangkan bahwa ketika kami memilih judul itu bukan asal, kami harus mempertimbangkan siapa sih target dakwah kita, apakah judul ini membuat target dakwah kita itu merasa pengen dateng atau judul yang kita pilih ini membuat orang tidak suka, makanya pertimbangan pertama kami membuat poster visual itu membuat judul yang pas sesuai dengan target dakwah,” ungkapnya.

Lanjut beliau menjelaskan, eksistensi gambar dalam membuat poster visual memiliki porsi yang sangat penting, hal itu dikarenakan agar judul dan gambar dari poster itu dapat sesuai. Sehingga dapat menghadirkan poster yang mudah dilirik masyarakat. Selain itu, adanya gambar juga menambah ketertarikan masyarakat dan mempercantik design poster tersebut.

“Yang kedua ada gambar pendukung yang pas, kalo saat ini karena pandemi kami kekurangan SDM, masih menggunakan foto ustadnya, kami sampaikan yang dulu kami gunakan tapi sampai saat ini masih relevan untuk digunakan juga. Dengan adanya pendukung yang pas ini sangat diandalkan ketika banyak poster poster kajian diluar sana itu menggunakan gambar tetapi tidak sesuai dengan tema yang di sampaikan,” ujarnya.

Kemudian beliau menambahkan, sebuah poster akan menjadi lebih menarik apabila terlihat lebih simpel dan tidak banyak warna. Jika poster tersebut memiliki banyak warna, hal tersebut ditakutkan dapat mempersulit pesan yang ingin disampaikan. Oleh karenanya, dengan adanya design yang simpel dapat membuat tujuan utama dari isi poster tersebut dapat tersampaikan dengan baik.

“Dikemas dengan desain eye catching, eye cathing ini tidak terlalu rumit tidak terlalu banyak warna tetapi yang terpenting ketika temen temen melihat poster itu bisa tau mana yang jadi judulnya mana sub judulnya, yang penting bisa tersampaikan. Poster terlalu rame sehingga apa yang mau jadi tujuan utama malah tidak tersampaika. Ke empat disebar disemua media sosial yang ada,” paparnya. (AMG/RS)