,

Idul Adha, Momen Meneladani Keikhlasan dan Taqwa Ibrahim

Idul Adha merupakan salah satu momen umat muslim menjalankan ibadah qurban setelah rangkaian sholat selesai. Diselenggarakan oleh Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia (UII), tahun ini, sholat Eid Idul Adha 1440 H diadakan di pelataran Fakultas Psikologi & Sosial Budaya (FPSB) UII pada Ahad, (11/08). Kegiatan ini menghadirkan Dr. Ir. Luthfi Hasan, M.S., selaku Pembina Yayasan Badan Wakaf UII, sebagai Khotib dan Imam Muda Masjid Ulil Albab UII, M. Kautsar Azhari Noor. Kegiatan tersebut juga diikuti ratusan jamaah yang telah memadati pelataran sejak pagi. Mereka tidak hanya terdiri dari sivitas akademika UII, namun juga warga sekitar kampus UII.

Sholat Eid yang berlangsung khidmat dan tertib dilanjutkan dengan pemaparan Luthfi Hasan dalam khutbahnya. Ia mengimbau jamaah bukan sekedar untuk mengerjakan sholat, tetapi mendirikan sholat. “Sholatlah kamu karena sholat itu tan-hā ‘anil-faḥsyā`i wal-mungkar”, ungkap Luthfi mengutip surah Al-Ankabut ayat 45.

Ia juga mengingatkan pentingnya keikhlasan mengutip dari ayat pertama surah Al-Kautsar yang artinya, ‘Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak’. Keikhlasan dan taqwa menjadi tema yang bergaung tiap momen Idul Adha. Hal ini sejalan dengan keteladanan yang dicontohkan Nabi Ibrahim dalam menetapi perintah Allah Swt.

Di ujung khotbahnya, ia menekankan pentingnya ibadah yang pada akhirnya akan kembali pada ketaqwaan. “Semua ibadah akan berujung pada taqwa, maka dari itu penting bagi kita untuk memberikan yang terbaik pada upaya kita beribadah”, ujarnya.

Namun dalam bertaqwa, penting untuk menanamkan iman dalam hati. “Harus mantapkan di hati, kalau belum mantap bagaimana kita bisa bertaqwa?”, tanyanya kepada para jamaah.

Terlepas dari itu, di tahun 2019 ini, momen Idul Adha semakin semarak karena hampir bersamaan dengan momen perayaan kemerdekaan pada 17 Agustus mendatang. Tidak sedikit perkampungan, rumah, atau kost yang telah menghiasi rumahnya menggunakan atribut merah putih. Di sisi lain, perayaan misa di beberapa gereja, untuk sementara, ditiadakan sehingga kesan yang timbul tidak hanya kekhidmatan ibadah Idul Adha, tetapi semangat toleransi yang diekspresikan lewat upaya terbaik segenap warga Indonesia. (IG/ESP)