Ide Wisata Syariah dan Konservasi Sungai Disampaikan Mahasiswa UII di Thailand

Mahasiswa UII kembali aktif dalam forum akademik regional. Kali ini, tiga mahasiswa UII yaitu Ahmad Rido (Ekonomi Islam FIAI 2015), Naya Nur Angga Rahayu dan Aminuddin Nur Rahman (Teknik Lingkungan 2015) membawa penelitian di ajang internasional pada “2nd International Conference on Law and Islamic Jurisprudence 2018” di Prince of Songkla University, Phuket, Thailand pada Senin (30/4).

Konferensi Internasional ini diselenggarakan oleh Center for Contemporary Fiqh & Syariah Compliance, Faculty of Islamic Studies, Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Department of Syariah, Faculty of Islamic Sciences (FaIS), Prince of Songkla University. Tujuan diselenggarakan konferensi internasional ini adalah sebagai ajang untuk bertukar pikiran dan pandangan yang terkait dengan masalah hukum dan isu keislaman di antara para peserta.

Pada kesempatan ini, Ahmad Rido mempresentasikan penelitiannya yang berjudul “Kesiapan Sumber Daya Manusia di Daerah Istimewa Yogyakarta Menuju Wisata Syariah”. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rido dan Muhammad Iqbal S.E.I. M.S.I. selaku dosen pembimbing membahas tentang potensi dan kesiapan pada sumber daya manusia yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mewujudkan wisata syariah.

Disampaikan oleh Ahmad Rido, wisatawan muslim merupakan segmen baru yang sedang berkembang pesat dalam industri pariwisata. Daerah Istimewa Yogyakarka (DIY) merupakan salah satu provinsi dengan destinasi wisata terbaik yang ada di Indonesia dengan mayoritas penduduk DIY sendiri adalah muslim.

“DIY punya potensi SDM untuk mewujudkan wisata syariah karena penduduknya mayoritas Islam dan budaya masyarakatnya yang ramah dan terbiasa untuk saling menghargai. Yogyakarta mempunyai peluang dalam memajukan wisata halal dan menjadi percontohan kemajuan wisata halal di dunia” ungkapnya. Penelitian ini disambut dengan baik oleh peserta yang hadir, terbukti dengan adanya diskusi dengan peserta lain untuk berbagi ide dalam mewujudkan wisata syariah.

Sedangkan penelitian kedua yang dibawa oleh Naya Nur Angga Rahayu dan Aminuddin Nur Rahman (Teknik Lingkungan 2015) berjudul “Mengkaji Lingkungan dalam Konsep Islam dan Implementasi Pemungsian Sungai pada Zaman Modern dengan Studi Kasus : Kampung Ledhok Timoho”.

Penelitian ini membahas tentang krisis kuantitas dan kualitas air yang terjadi pada masa ini. Disampaikan Naya Nur Angga Rahayu, bahwa sempadan sungai merupakan zona peralihan yang membatasi antara ekosistem daratan dengan perairan. Zona ini terletak pada sisi kiri dan kanan sungai yang idealnya dipenuhi dengan vegetasi. Akan tetapi berdasarkan hasil observasi kondisi sempadan sungai Gajah Wong yang berlokasi di daerah Timoho rata-rata sudah dipenuhi dengan permukiman. Khususnya di lokasi kampung Ledhok Timoho yang tingkat kepadatannya yang sangat tinggi.

”Adanya permukiman di bantaran sungai dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya ketidakseimbangan alam dan bentuk kegiatan eksploitasi alam. Sehingga dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan secara langsung berdampak pada kehidupan manusia” ungkapnya. (AR/ESP)