Humerus Giatkan Berbagi di Bulan Ramadan
Bulan Ramadan adalah bulan rahmat dan kebaikan. Perbuatan baik akan diganjar berkali lipat. Tim Bantuan Medis Mahasiswa (TBMM) Humerus Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) mengisi bulan suci ini dengan menebar kebaikan. Salah satunya melalui Humerus Sharing (Humish), dengan berbagi di Panti Asuhan Putri Muhammadiyah Pakem pada Minggu (3/4).
Menurut Ketua Pelaksana Tania Fidela Amanda dan Afina Auliya Lestari, Humish mengumpulkan donasi dari internal organisasi. “Hasilnya kami belikan barang sesuai kebutuhan panti,” ujar Tania.
Barang yang diberikan termasuk kebutuhan pokok sehari-hari dan juga masker di tengah pandemi Covid-19. “Penguatan protokol kesehatan adalah salah satu tujuan kami,” tambahnya.
Tak hanya penyerahan donasi, Humish juga berlangsung khidmat dengan doa bersama yang pimpin langsung oleh pengasuh panti Abdul Wachid. Abdul menerangkan kini penghuni panti berasal dari berbagai golongan usia dan latar belakang. Mulai dari PAUD hingga SMA. “Bantuan Humish ini sangat bermanfaat bagi kami,” katanya.
Acara Humish merupakan program tahunan di tiap kepengurusan. Tania menjelaskan tujuan dari acara ini adalah sebagai wadah anggota internal TBMM untuk berbagi rezeki. Mereka tak hanya sebagai relawan kesehatan, namun juga mengamalkan nilai kemanusiaan seutuhnya. Tak hanya di Bulan Ramadan, namun juga kerap mengadakan di bulan lain.
“Pelaksanaan di bulan suci ini tentunya lebih istimewa daripada bulan yang lain,” jelasnya.
Senada dengan Tania, Fidela menjelaskan jika berbagi menurutnya bisa dilakukan pada bulan apa saja. Kebaikan bisa disebarkan melalui media apapun. Bisa berupa ilmu, tenaga, maupun materi. “Contohnya adalah berbagi dalam konteks pemeriksaan gratis,” kata Fidela.
Ia mengatakan jika TBMM Humerus juga kerap mengadakan pemeriksaan gratis kepada masyarakat umum. Mulai dari pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam, urat, hingga kolesterol. Tak hanya itu, organisasi yang menaunginya juga giat berbagi ilmu. “Kami mahasiswa kedokteran tentu sebagai garda terdepan bidang kesehatan,” katanya.
Menurut Fidela, mental berbagi bukanlah tentang menunggu nanti. Nanti saat memiliki banyak atau nanti saat siap. Kebiasaan berbagi haruslah dimulai hari ini hingga nantinya bisa menjadi kegiatan yang dilakukan sampai kapanpun. Seperti nilai sebagai seorang mahasiswa kedokteran, menolong orang tidaklah harus nanti menunggu setelah wisudah. “Terlalu lama jika menunggu saat tertentu, kebaikan bisa kita lakukan kapan saja,” tuturnya.
Fidela berharap melalui kegiatan ini akan menebarkan manfaat baik bagi para anggota organisasi maupun penerima donasi. Dampak yang diharapkan adalah barokahnya suatu tindakan tersebut. Menurutnya hal yang baik bukan tentang kuantitas, maupun kualitas. “Luruskan niat saat berbagi dan lapangkan hati agar bertambah kebahagiaan di hidup kita,” pesannya.
Ia juga mengingatkan pesan untuk berbagi tercantum dalam surah Al-Baqarah 270-271, yang artinya: apa saja yang kalian nafkahkan atau apa saja yang kalian nazarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim, tidak ada seorang pelindung pun baginya. Jika kalian menampakkan sedekah (kalian), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kalian menyembunyikannya dan kalian berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagi kalian. Dan Allah akan menghapuskan dari kalian sebagian kesalahan-kesalahan kalian, dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan. (UAH/RS)