,

Hilirisasi Riset Diperlukan Guna Wujudkan Masyarakat Madani

Riset yang dihasilkan perguruan tinggi memiliki peran untuk mendorong inovasi dan pengembangan kapasitas masyarakat. Melalui riset di bidang teknologi, perguruan tinggi dapat menjadi mitra strategis bagi industri untuk menghasilkan produk berdaya saing global. Sedangkan di tingkat sosial kemasyarakatan, riset perguruan tinggi dapat menyediakan solusi atas permasalahan sosial. Selain itu, riset juga menjadi bahan untuk membuat kebijakan publik yang bermanfaat bagi masyarakat. Inilah yang disebut dengan upaya hilirisasi riset yang kini tengah digalakkan pemerintah.

Tema tersebut mengemuka dalam penyelenggaraan acara Seminar Menuju Masyarakat Madani dan Lestari Seri ke-7 yang diadakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII pada Rabu (22/11) di Auditorium FTSP UII. Seminar tersebut mempertemukan para peneliti dan akademisi lintas disiplin ilmu guna membahas upaya mewujudkan masyarakat madani melalui berbagai lini.

Wakil Rektor I UII, Dr.-Ing. Ilya Maharika, MA yang hadir membuka acara tersebut menyampaikan pada dasarnya seminar ini bertujuan mewujudkan lingkungan binaan yang sehat baik dari segi kehidupan manusia maupun kelestarian lingkungan. “Ini sangat terkait dengan visi dan misi UII yang berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kita berharap dampak yang dirasakan dari upaya UII benar-benar bermanfaat bagi masyarakat”, ungkapnya.

Sementara itu, Dr.Eng. Hotmatua Daulay, M.Eng., B.Eng selaku Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kemenristekdikti menggarisbawahi bahwa riset haruslah bermuara pada kebermanfaatan yang dapat dirasakan oleh industri dan masyarakat.

Hal ini dapat dicapai dengan perencanaan riset yang matang, di mana terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui peneliti sebelum melakukan riset. “Sebelum meneliti, idealnya sudah dibayangkan produk jadi seperti apa yang akan dihasilkan nantinya sehingga riset tidak terus menerus berada pada aspek dasar”, terangnya.

Ia menyebutkan saat ini banyak riset yang dihasilkan peneliti namun tidak dapat digunakan oleh industri karena riset dilakukan tidak berdasarkan kebutuhan namun hanya keinginan meneliti saja.

Direktur DPPM UII, Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, MT menjelaskan dalam seminar yang menginjak pelaksanaan tahun ke tujuh ini terdapat 75 makalah yang berhasil diterima panitia dan 60 di antaranya dipresentasikan dalam 5 kelas pararel. Para peserta seminar berasal dari 29 perguruan tinggi Jawa dan luar Jawa. Sesi keynote juga diisi dengan pemaparan tentang ekonomi syariah sebagai cara meraih keberkahan ekonomi oleh Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo.