Hanum Salsabiela Rais Kisahkan Perjuangan Hidup Lewat Buku
Kehidupan tidak selamanya mulus, selalu ada susah dan senang yang akan dialami. Tidak berbeda jauh dengan Hanum Salsabiela Rais. Ia adalah salah satu penulis best seller yang terkenal di Indonesia. Di balik kesuksesan yang tengah ia raih, dalam kesempatan Inspiring Event yang diadakan oleh takmir Ulil Albab pada hari Sabtu, (28/7) di Gedung Kuliah Umum UII, ia mengulas sedikit kisah kehidupannya yang ia tuangkan dalam sebuah buku dengan judul “I’M SARAHZA”.
Inspiring event 1 yang diadakan pada pagi itu diikuti oleh banyak mahasiswa yang sangat penasaran dengan isi buku terbaru sang penulis. Di awal acara, penonton disuguhkan dengan video yang menggambarkan kebahagiaan seorang Hanum Rais ketika anaknya lahir ke dunia.
Sebagai acara inti kegiatan bedah buku, Hanum Rais mulai menceritakan kisah perjuangannya untuk mendapatkan seorang anak. Hanum mulai bercerita dimulai dari rencana untuk mengikuti program bayi tabung. Percobaan untuk hamil melalui bayi tabung tidak semulus yang dibayangkan. Hingga percobaan ke empat kalinya ia mendapatkan kegagalan.
“Sepulang dari syuting di Amerika, kamu harus mengikuti program bayi tabung lagi di Surabaya. Sudah kita tinggalkan yang di Jogja. Kamu mau pilih produser kamu atau ibu? Kalau kamu masih sayang ibu, ibu sudah daftarkan kamu di Surabaya” Hanum menirukan perkataan sang ibu.
Menurut Hanum pada saat itu mentalnya sedang diuji seperti roller coster, karena setelah diberi berita baik, dilanjutkan dengan berita buruk mengenai keadaannya untuk bisa mendapatkan seorang anak.
Hanum memasuki waktu untuk mengetahui hasil dari segala proses yang sudah ia lewati. Pada saat itu ia meminta hasil yang terbaik kepada Allah hingga ia tak mendengar perkataan suster tetapi merasa sedang mendengar suara Tuhan. “Bahwa Aku tidak pernah meninggalkan hamba-hamba yang berusaha dan berdoa kepada-Nya” tirunya disertai tetesan air mata. Mimpinya terwujud dengan lahirnya bayi bernama Sarahza pada Desember 2016.
“Dimana ada harapan, di sanalah ada kehidupan” pungkasnya mengakhiri ceritanya. (NR/ESP)