Grand Opening Semarak Iktikaf UII, Upaya Maksimalkan 10 Hari Terakhir Ramadan
Bagi umat Islam, malam lailatul qadar di 10 hari terakhir bulan suci Ramadan adalah momen paling ditunggu-tunggu kedatangannya. Lailatul qadar merupakan malam diturunkannya Al-Quran kepada Nabi Muhammad saw sehingga menjadi waktu yang tepat untuk memuliakan kitab suci ini. Pada malam inilah Allah membuka selebar-lebarnya pintu ampunan bagi siapa saja yang meminta ampun kepada-Nya. Sehingga, guna memaksimalkan amalan yang terbaik di 10 hari terakhir Ramadan ini, banyak umat Islam yang melaksanakan i’tikaf, atau berdiam diri di dalam masjid. Mereka memperbanyak muhasabah diri dengan memperbanyak zikir, membaca tasbih, tafakkur (merenung), dan memperbanyak membaca Al-Quran.
Memaknai momen istimewa ini, Safari Iman di Ramadhan (SAFIR), mengadakan Grand Opening Semarak I’tikaf Ramadhan, sebagai pembuka diadakannya rangkaian kegiatan i’tikaf bersama, pada Selasa (11/04) di Masjid Ulil Albab Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.
Acara pembukaan yang juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Masjid Kampus UII. Turut menghadirkan Drs. Nanang Nuryanta, M.Pd. selaku Direktur Direktorat Pendidikan & Pembinaan Agama Islam, untuk menyampaikan sambutan sekaligus tausiyah singkat, mengusung tema “Memburu Malam Seribu Bulan dengan I’tikaf.”
Dalam sambutannya, ia mengingatkan kepada para jamaah yang hadir, untuk benar-benar memanfaatkan waktu beribadah dan menjalani proses iktikaf ini sebaik-baiknya hingga akhir.
“Mungkin amunisi dari sisi fisik sudah mulai menurun, tapi semangat tidak boleh menurun. Karena sepuluh hari terakhir inilah yg menentukan. Sepuluh hari inilah yang akan menjadi kunci kita akan berhasil atau tidak di bulan Ramadan ini,” tuturnya.
Ia juga berpesan seandainya kita belum mampu mendapatkan semuanya, yaitu 10 hari terakhir, seperti apa yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat, maka menurut kaidah fikih kalau tidak mampu dapatkan semuanya, maka jangan tinggalkan semuanya. Siang malam kita manfaatkan dengan berbagai amaliah maka itu adalah sebuah kemanfaatan yang luar biasa mulia. Baik dengan sholat kita, tadarus, tilawah, tartil quran, maka itu adalah merupakan amalan yang sangat mulia.
Selanjutnya ia berharap melalui rangkaian iktikaf bersama yang akan dilaksanakan selama malam lailatul qadar ini, dapat membuat hidup menjadi lebih bermakna, dan membawa umat Islam kembali kepada kemenangan. Kegiatan semarak iktikaf tahun 1444 Hijriah Masjid Ulil Albab kemudian resmi dibuka dengan mengucapkan lafaz basmallah bersama. (AD/ESP)