,

Generasi Muda Diharapkan Jadi Pendorong Daya Saing Indonesia

Menghadapi kompetisi global, Indonesia dinilai belum mampu mensejajarkan diri dengan negara-negara lainnya. Hal ini dapat dilihat dari performa perusahaan asli Indonesia yang jumlahnya masih tergolong sedikit di antara jajaran perusahaan papan atas dunia. Chief Executive Officer General Electric (GE) Indonesia, Dr. Handry Satriago menyampaikan hal ini di hadapan ribuan mahasiswa baru UII angkatan 2017 yang memadati Auditorium Kahar Muzakkir, kampus terpadu UII, Senin (14/8).

“Apabila kita melihat beberapa indeks pengukuran daya saing global, seperti human development index dan competitiveness index, posisi Indonesia masih belum menguntungkan. Untuk itu, dibutuhkan generasi muda yang kompetitif dan punya daya saing tinggi”, ujar pria kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat itu.

Menurutnya, generasi berdaya saing dapat dilahirkan dari perguruan tinggi lokal yang mempunyai standar kualitas pendidikan setaraf internasional. “Saya sendiri banyak menghabiskan waktu belajar di Indonesia dan lulus dari perguruan tinggi Indonesia. Namun yang patut dicatat, mahasiswa harus punya upaya lebih, lebih dari sekedar berkuliah lalu kembali ke kos”, ujarnya.

Ia kemudian menceritakan sekelumit pengalamannya menahkodai perusahaan multinasional asal Amerika Serikat, General Electric Indonesia. Dalam sejarah 23 tahun perusahaan, ia merupakan orang asli Indonesia yang pertama kali menduduki jabatan CEO.

“Saya bertanya, mengapa selama 23 tahun berdiri di sini, mereka baru mempercayakan posisi ini ke orang asli Indonesia. Jawabannya adalah mereka belum melihat ada orang Indonesia yang punya daya saing tinggi seperti yang diharapkan”, katanya.

Penilaian itu diperoleh usai ia berdiskusi dengan salah seorang koleganya yang merupakan orang asing. “Orang kita pandai bekerja namun tidak berani melontarkan inisiatif. Oleh karena itu, jadilah sosok yang berani berbeda dan mengeluarkan inisiatif meski saudara berada dalam posisi sendiri di lingkungan kerja”, pesannya.

Dalam paparannya, ia juga menyemangati mahasiswa baru UII tentang arti motivasi hidup. Handry Satriago muda divonis menderita kanker kelenjar getah bening. Penyakit itu bahkan membuatnya kehilangan kemampuan berjalan sehingga ia harus terikat dengan kursi roda sejak usia muda.

“Saya sempat pesimis tentang bagaimana masa depan saya nanti. Cukup lama merenung hingga kemudian timbul dorongan saya harus berjuang menghadapi kondisi ini. Jika diibaratkan berperang, tidak terlalu penting bagaimana hasilnya namun saya tahu bahwa diri saya telah memberikan upaya yang sebaik-baiknya”, pungkasnya.