Generasi Milenial Perlu Cerdas Hadapi Dunia Kerja Masa Depan
Berbeda dengan era sebelumnya, generasi era milenial saat ini lekat dengan dunia kerja yang mengedepankan kompetensi tinggi. Bahkan, industri-industri besar hingga start up pun berlomba-lomba mencari sumber daya manusia yang memumpuni. Untuk dapat bertahan menghadapi tantangan itu, diperlukan sikap cerdas, adaptif, dan inovatif dalam menyikapi perubahan yang terjadi di masa depan.
Sebagaimana tergambar dalam kuliah umum bertemakan “Berlomba Menggapai Masa Depan” yang digelar pada Kamis (2/11) di Auditorium Kahar Muzakkir, Kampus Terpadu UII Yogyakarta. Adalah suatu kehormatan bagi Universitas Islam Indonesia (UII) yang dipercaya menjadi tuan rumah oleh Yayasan Toyota dan Astra dalam menyelenggarakan kuliah umum itu. Kegiatan ini pun sekaligus menjadi momentum pemberian beasiswa oleh Yayasan Toyota dan Astra kepada 10 perguruan tinggi yang tersebar di regional Yogyakarta dan Solo.
Perwakilan perguruan tinggi yang hadir di antaranya adalah UII, Universitas Gadjahmada (UGM), UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Atmajaya Yogyakarta (UAJY), Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan Politeknik ATMI Surakarta.
Disampaikan Rektor UII Nandang Sutrisno, S.H., LL.M., M.Hum., Ph.D dalam sambutannya, UII mendukung penuh kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan. Lebih jauh Nandang Sutrisno berpesan agar para penerima beasiswa dapat terus terpacu untuk mengukir prestasi. “Kuliah umum ini dapat menjawab tantangan global, memperkaya wawasan, sekaligus memacu semangat mahasiswa untuk siap berkompetensi tidak hanya di skala nasional akan tetapi juga Internasional”, ungkapnya.
Salah seorang pembicara, Indra Chandra Setiawan yang merupakan senior manager di bidang Technical Government Affairs, dalam penjelasannya memaparkan peluang teknologi industri otomotif di masa depan. Salah satunya adalah yang dikembangkan Toyota dengan mereduksi karbon dioksida atau yang di kenal dengan Zero Emission Vehicle (ZEV).
“Teknologi ZEV berbasis pada teknologi ramah lingkungan terus dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar yang ramah lingkungan dengan harga yang terjangkau untuk bisa melakukan ekspansi. Salah satunya adalah Hydrogen dengan mengkombinaskan antara air dan udara untuk menghasilkan tenaga listrik.” terangnya.
Lain halnya pemateri pertama, I Made Surya selaku ketua Human Resources Development (HRD) menyampaikan prinsip pekerjaan Better, Cheaper, dan Faster akan mendominasi. Diprediksi 98,7% pekerjaan manusia pada sektor tertentu akan digantikan oleh mesin di masa mendatang. Oleh karena itu, untuk menjawab tantangan era digital saat ini, I Made Surya menekankan pada pola Inovasi, Visi dan Kreativitas untuk melakukan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh komputer atau mesin. (FEP)