FTSP UII dan Pemkot Bontang Gelar Laporan Akhir Kerja Sama Infrastruktur

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) bersama Pemerintah Kota Bontang menggelar sesi laporan akhir kerja sama pada Jumat (6/12), di Indoluxe Hotel, Yogyakarta. Kerja sama ini berfokus pada Perencanaan Teknis Peningkatan Infrastruktur yang mencakup tiga proyek utama yakni perkuatan tebing Sungai Bontang di Kelurahan Kanaan, saluran drainase di Jalan HM. Ardhans di Kelurahan Satimpo, serta pembangunan Jalan Inspeksi Sungai Dahlia. Proyek ini yang akan direalisasikan pada tahun 2025 mendatang.

Hadir dalam acara tersebut Dekan FTSP UII Prof. Ir. Ilya Fajar Maharika M.A., IAI, beberapa ahli Teknik Sipil UII serta rombongan Dinas PUPR, Lurah dan Camat wilayah Bontang.

“Pertama kita lihat kampus ini sudah tua ya, dan memang kita melihat kampus yang capable.” ungkap Edy, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR, saat ditanya mengapa memilih UII dalam proyek terkait. Ia juga menyampaikan bahwa ketiga proyek akan dilaksanakan pada tahun depan (2025) dengan anggaran masing-masing sebesar 25 miliar.

“Perencanaan kali ini tahun ini yang digagas tahun ini sudah disiapkan kegiatannya, ketika kegiatan itu sudah dianggarkan di tahun anggaran 2025. Saya Kira ini adalah kolaborasi yang sangat tepat antara Pemerintah Kota Bontang dengan Universitas Islam Indonesia khususnya di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,” imbuh Lukman S.S., M.Si., selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bontang.

“Jadi prinsipnya kami juga sangat berterima kasih karena ini artinya kami dipercaya, dan sebagai perguruan tinggi swasta nasional, kepercayaan ini tentu menjadi bagian dari amanah yang harus kita jalankan dengan baik.  Kalau akademisi itu kan prinsipnya gini, secara keilmuan itu kita harus mampu dan alhamdulillah seluruh tenaga ahli yang kita dedikasikan untuk pekerjaan ini itu semuanya sudah punya sertifikat utama,“ tutur Prof. Ilya.

Prof. Ilya menyampaikan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat terus berlangsung dan sustainable, sebagai wujud penerapan keilmuan dunia akademik, baik dosen maupun mahasiswa, bagi kemaslahatan masyarakat. “supaya hasilnya betul-betul optimal jadi upaya itu terus kita lakukan,” tandasnya.

Ketiga proyek melibatkan tujuh orang akademisi dalam bidang keahlian sumber daya air teknik sipil, bidang keahlian jalan dan transportasi dan bidang keahlian penanggulangan banjir sungai. “Kita dari sisi kualitas itu sudah teratas lah ya, kualitas seperti desain desain beton pracetak itu sudah kita terapkan ke kawasan Bontang ini, yang lebih bertahan lama lah kita harapkan, dan cepat lah pembangunannya,” ucap salah satu ahli. (MNDH/AHR/RS)