FK UII Respon Kesulitan Air Bersih di Ngandong
Kondisi Padukuhan Ngandong, Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman yang saat ini mengalami kesulitan air bersih mendorong Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) turut mengambil peran memberikan solusi. Hal ini diwujudkan melalui program pengabdian masyarakat dengan dukungan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Vinilon Rusli Sakti.
Pelaksanaan program tersebut disertai dengan kesepakatan kerjasama antara FK UII dengan PT Vinilon Rusli Sakti mencakup kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Sebagai wujud realisasi kerjasama dilakukan serah terima instalasi air bersih dan penandatanganan naskah kerjasama oleh Dekan FK UII, dr. Linda Rosita Sp.PK. M.Kes, Sales Direktur PT Vinilon Rusli Sakti Edwardus Pryadi Halim, dan Dukuh Ngandong, Ngadimin di Halaman Rumah Dukuh Ngandong pada Kamis (6/2).
Disampaikan penanggung jawab kegiatan yang juga dosen FK UII, dr. Sani Rachman Soleman, M.Sc., FK UII telah lebih dari 5 tahun melakukan pendampingan kepada warga masyarakat di padukuhan Ngandong dalam bentuk pendampingan desa wisata, pemberdayaan ekonomi warga, kegiatan hari besar Islam dan lain sebagainya. Hal ini menurutnya merupakan bagian dari Catur Dharma UII di bidang pengabdian masyarakat.
Sani menambahkan FK UII juga cukup sering melakukan pengobatan gratis, penyuluhan kesehatan dan program pengabdian masyarakat lainnya. Disamping itu juga kegiatan penelitian dan dakwah yang merupakan core pendidikan di FK UII. “Program pendampingan yang dilakukan selama kurang lebih 6 tahun di Ngandong, agar ke depan warga masyarakat dapat mandiri dan berkarya memberdayakan potensi yang dimiliki,” ungkapnya.
Tahun 2020 ini, menurut Sani permasalahan air bersih menjadi tema utama pengabdian masyarakat. Hal ini dikarenakan sumber air bersih yang biasa digunakan warga tidak dapat digunakan lagi. Air yang biasa digunakan kotor sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. “Beberapa tokoh masyarakat menyampaikan aspirasi kepada FK UII untuk dapat membantu dan memfasilitasi pengadaan pipa agar dapat membuat instalasi air bersih yang baru,” ungkapnya.
Sementara Linda Rosita dalam sambutannya menjelaskan mengenai kepentingan air bersih dalam kehidupan sehari-hari. “Di Indonesia sumber air itu banyak, termasuk disini saya yakin juga banyak. Tetapi ketidak mampuan kita mengaliri air sehingga kita menjadi masyarakat yang kekurangan air. Kami sangat berterimakasih kepada PT Vinilon Rusli Sakti dan pihak manajemennya, insyaAllah masyarakat Ngandong akan mendapatkan air bersih secepatnya,” ungkapnya.
Disampaikan Linda Rosita hal tersebut merupakan kontribusi UII bagi masyarakat. “Sebagai perguruan tinggi tidak hanya mencetak mahasiswa menjadi manusia beradab, tetapi kami juga harus berpikir bagaimana kehadiran UII menjadi teman baik bagi masyarakat. Berusaha mengetahui permasalahan masyarakat dan mencari solusinya bersama-sama,” jelasnya.
Ngadimin selaku Dukuh Ngandong menceritakan secara singkat bagaimana sejarah padukuhan Ngandong dalam mencari sumber air bersih dan berusaha mengalirkannya sampai ke dalam rumah warga. “Tahun 2006 air sudah bisa masuk ke dalam rumah warga sehingga mereka bisa membangun kamar mandi sendiri di dalam rumah. Hal ini memberikan dampak membaiknya kesehatan warga di padukuhan Ngandong. Tetapi akibat sumber mata air di Krasak yang kemungkinan sudah tidak bisa diakses lagi menyebabkan kami kembali mengalami kesulitan air besih,” ungkapnya.
“Kebutuhan warga kami adalah kekurangan pipa, alhamdulillah untuk sumber mata air sudah mendapatkan yang baru. Terimakasih kepada Fakultas Kedokteran UII karena sejak 2008 sudah mengadakan kerjasama pembinaan di padukuhan Ngandong. Yaitu pendampingan batik, kegiatan ekonomi produktif olahan salak, usaha kecil membuat keripik dari talas. Selain itu juga memberikan beasiswa kepada masyarakat kami yang berkenan melajutkan sekolah di perguruan tinggi,” paparnya
Untuk diketahui, PT Vinilon Rusli Sakti memberikan pipa dengan jenis HDPE sepanjang 2500 meter. Kelebihan pipa ini adalah sangat kuat dan lentur. Karena kelenturannya pipa ini bahkan dapat digulung, satu gulungan 100 meter, sehingga hanya memerlukan sambungan yang sedikit. Hal ini sangat baik karena akan meminimalisir terjadinya kebocoran. Pipa ini juga dapat digunakan minimal selama 50 tahun karena kualitasnya yang baik.
Selain itu juga diungkapkan Edwardus bahwa dalam menggunakan dana CSR PT Rusli Vinilon Sakti memiliki dasar pertimbangan atau asas. “Dalam menggunakan dana CSR ini kami memiliki beberapa asas. Pertama yakni asas manfaat dimana harus dirasakan oleh orang banyak, kedua adalah layak untuk mendapatkan bantuan dan yang ketiga harus ada referensi. Nah dari proposal yang diajukan kepada kami, semuanya sudah memenuhi asas kami,” ungkapnya.
Edwardus juga mempraktikkan kepada warga bagaimana cara menyambungkan pipa dengan menggunakan alat bantu dan menjelaskan mekanisme dalam pemasangannya. “Harapan kami, dari hampir 1000 masyarakat dapat menikmati air besih, agar kesehatan dapat terjaga. Menjadikan kesejahteraan untuk masyarakat dan bermanfaat,” imbuhnya. (DRD/RS)