Fajar Nugros: Alumni UII Yang Sukses di Industri Perfilman Indonesia
Direktorat Pengembangan Karier dan Alumni (DPKA) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil menyelenggarakan program Career Mentoring pada Ahad (25/06). Melalui kanal daring, kegiatan yang bertemakan “Exploring Cinema Creativity: Career Mentoring in the World of Film Industry” ini turut mengundang Fajar Nugros, sutradara dan produser film kenamaan yang merupakan alumni Fakultas Hukum (FH) UII. Beberapa film yang disutradari olehnya, antara lain seperti Inang, Balada Si Roy, Cinta Brontosaurus, serta Yowes Ben.
Fajar Nugros menceritakan pengalamannya mengeksplorasi kegiatan selama berkuliah di UII. Penerima sejumlah penghargaan karya layar lebar ini berkisah pengalamannya membangun kelompok studi, liga sepak bola antarfakultas hingga membuat buletin harian mahasiswa, namun saat lulus justru beranjak ke ranah perfilman.
“Jadi bisa kalian bayangkan segitu panjangnya perjalanan. Tapi ya awalnya dari pencarian, gitu. Tidak harus untuk menjadi sutradara atau filmmaker atau sebagainya. Tapi kalian harus menghidup-hidupi keinginan, ya. Kalian kira-kira punya keinginan apa kemudian konsisten di dalamnya,” tuturnya.
Meski akhirnya tidak berkarier di ranah hukum, tokoh rumah produksi film IDN Pictures ini menyampaikan bahwa ilmu yang diperolehnya selama studi di UII akan tetap bermanfaat, terutama akan pentingnya kesadaran hukum ketika ia bekerja di industri perfilman.
“Walaupun mungkin kuliah yang kalian tekuni sekarang besok di profesinya sangat berbeda, pada akhirnya; tetapi apapun yang kalian pelajari hari ini di bangku kuliah itu pasti bermanfaat, karena paling enggak itu menjadi dasar pikiran kita, menjadi point of view kita, menjadi membantu kita set pola pikir,” ujarnya.
“Prodi yang sudah kalian ambil itu adalah sesuatu yang harus kalian jalani. Tidak ada yang rugi sih menurut saya. Yang sudah ada dijalani, karena kuliah itu membuka perspektif apapun basic-nya. Dan apapun profesi yang kelak kalian jalani di masa depan, yang mungkin tidak sesuai dengan kuliah yang kalian jalani itu, tetap akan memberi kelebihan pada kalian,” imbuhnya.
Selain itu, Fajar Nugros juga mengungkapkan kesempatan berkarier di industri film dengan mengasah kemampuan dalam berbahasa dan menyampaikan ide. Menurutnya, sudah terdapat banyak film, baik dari dalam maupun luar negeri, yang memiliki ide serupa, namun memiliki cara penuturannya yang berbeda.
“Sebenarnya tidak ada satu hal, ide apapun yang baru di bawah langit ini. Cara menyampaikannya yang berbeda, cara kita pandangnya, perspektif yang mau disampaikan berbeda. Dan jangan pernah berhenti pada satu ide … jadi semakin banyak ide, ditulis aja dulu satu kalimat. Dan jangan pernah lupa untuk mengorek-ngorek lagi ide lama untuk kita kemas ulang,” ucapnya.
Pada akhirnya, ia berpesan bagi para mahasiswa agar bertekad untuk mengejar suara hati serta bersikap berani dan konsisten dalam mencapai impian. Hal ini termasuk dengan menyelesaikan studi dengan baik sebagai bentuk tanggung jawab sebelum masuk ke dunia profesi.
“Kita sebagai manusia jangan terlena dengan rasa malas tersebut. Manfaatkanlah sosial media yang ada, kemudahan yang ada, aplikasi yang ada, untuk kita meraih apa yang kita mau … jangan lupa konsisten dan bertanggung jawab,” pungkasnya. (JRM/ESP)