Empat Tips Mudah Mengatur Waktu Agar Terus Produktif
Satu hal yang kerap dianggap mudah oleh banyak orang adalah melakukan manajemen waktu. Namun, faktanya banyak sekali orang yang gagal dalam melakukan manajemen waktu bagi dirinya sendiri. Bagi seorang muslim kita telah diperintah untuk mengatur waktu sebaik mungkin dan tentunya menggunakan waktu yang kita miliki dengan kebaikan.
“Kita mempunyai waktu yang sama dengan orang lain setiap harinya. Namun mengapa ada yang berhasil dan ada juga yang berhasil?”, ujar Ustadz Nur Hamid dalam Kajian Kreatif Perpustakaan Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UII pada Kamis (14/10).
Agama Islam menempatkan waktu dalam posisi yang tinggi. Hal ini dapat terlihat bagaimana Allah bersumpah dalam Surah Al-Ashr “demi waktu”. Dunia adalah tempat manusia berlomba-lomba untuk mengumpulkan pahala yang dapat diraih dengan melakukan berbagai hal kebaikan. Untuk itu manfaatkanlah waktu yang dimiliki sebaik mungkin untuk menghimpun bekal pahala yang akan kita bawa di akhirat kelak.
Mengatur waktu yang kita miliki tidaklah sulit. Menurut Ustadz Nur Hamid, setidaknya ada empat tips yang dapat dilakukan untuk mengatur waktu yang kita miliki. Pertama, manfaatkan waktu di pagi hari. Pagi hari merupakan salah satu waktu di mana Allah memberikan keberkahan. Waktu yang berkah ialah waktu yang diisi penuh oleh kebaikan-kebaikan.
Kedua, menentukan skala prioritas. Dengan menentukan skala prioritas kita akan lebih ringan untuk melakukan berbagai tugas yang dimiliki. Ketiga, jangan menunda-nunda. Menunda suatu perbuatan baik adalah sebuah perilaku yang buruk. Dalam Al-Quran Surah Al-Insyirah juga telah dijelaskan.
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh sungguh (urusan) yang lain” (QS Al-Insyirah : 7)
“Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya engkau berharap” (QS Al-Insyirah :8)
Terakhir ialah menjauhi perbuatan sia-sia. Islam sangat menjunjung tinggi waktu dan sikap produktif. Karena dalam kehidupan, waktu tidak akan bisa kembali lagi. Kita didorong menggunakan waktu yang ada untuk hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain agar kelak tidak menyesal di kemudian hari. (HIM/ESP)