Empat Mahasiswa UII Ikuti AUSMUN 2018
UIIMUN kembali mengirimkan delegasi ke ajang internasional American University of Sharjah Model United Nations’ (AUSMUN), pada awal tahun 2018. AUSMUN merupakan sebuah ajang yang diselenggarakan oleh American University of Sharjah, Uni Emirat Arab setiap empat tahun sekali dimulai sejak tahun 2008. Sebanyak 700 pelajar dari seluruh dunia setiap tahunnya berkumpul dalam ajang ini untuk berdiskusi, berdebat dan bernegosiasi mengenai isu-isu yang terjadi di dunia internasional sesuai sudut pandang negara yang mereka wakili, seperti sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada kesempatan kali ini Sebanyak empat mahasiswa menjadi delegasi dari UII, yakni Zakiah Ramadanti Siregar (Ilmu Ekonomi Islam 2016), Bintar Mupiza (Hubungan Internasional 2014), Yuni Syeila (Hubungan Internasional 2015) dan Dirra Kurniawati (Teknik Lingkungan 2015). Para delegasi tersebut akan menghadiri AUSMUN ke-11 yang akan diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab pada tanggal 8-10 Februari 2018.
Disampaikan salah satu delegasi UII, Yuni Syeila, UII merupakan universitas pertama di Indonesia yang mengirimkan delegasinya di ajang AUSMUN ke-11 pada tahun 2018 ini. “Menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi kami selaku delegasi pertama yang mewakili UII sekaligus Indonesia dalam ajang internasional ini. Karena dengan keikutsertaan kami sebagai salah satu delegasi, kami bisa memperkenalkan UII dan Indonesia di kancah Internasional selaras dengan misi UII yaitu World Class University,” tuturnya.
Ia menambahkan, kesertaan delegasi UII pada ajang ini diharapkan juga dapat memotivasi rekan-rekan mahasiswa UII untuk tetap terus berkiprah baik di ajang nasional maupun internasional. Sebelum mengikuti AUSMUN 2018 ini, kami juga telah mengikuti beberapa MUN nasional antara lain JOINMUN, DIMUN dan VJMUN,” ujarnya.
Yuni Syeila menjelaskan, sebagai delegasi atau perwakilan dari UII di ajang AUSMUN 2018 sebelumnya telah melalui berbagai proses seleksi yang menjamin kualitas dan kemampuan kami. Proses seleksi tersebut antara lain Seleksi berkas, seleksi wawancara dan pidato, bootcamp training, dan simulasi Model United Nations.
“Selain tahapan seleksi tersebut kami juga diharuskan menguasai berbagai bidang yang menjadi isu penting di dunia Internasional seperti HAM, Ekonomi, Sosial Politik, hingga lingkungan. Kami juga mengirimkan Position Paper yang berisikan stand negara dan solusi yang ditawarkan mengenai topik yang telah ditentukan seminggu sebelum acara,” terannya.
Yuni Syeila menuturkan bahwa dirinya pada ajang ini mewakili negara Ghana dan pada salah satu topiknya membahas mengenai “Water and Food Security” pada tiga situasi yaitu perang, bencana alam, dan kelaparan di Lesser Developing Country. Dalam mengatasi masalah ini, ada salah satu solusi short-term mengenai cara untuk mengatasi permasalahan dalam situasi emergensi sedangkan dalam solusi long-term mengenai penyediaan infrastruktur untuk mendukung supply air dan makanan.
Wakil Rektor III UII, Ir. Agus Taufiq, MSc., saat melepas keempat mahasiswa UII di gedung Rektorat UII, pada Rabu (31/1) mengatakan bahwa dirinya bangga atas apa yang telah dicapai oleh UIIMUN dengan mengirimkan delegasinya ke AUSMUN 2018. Di dalam ajang Internasional ini kami berharap ada penghargaan yang bisa diraih oleh para delegasi. Namun jangan jadikan harapan itu sebagai beban.
“Sebuah penghargaan bukanlah tujuan kita, UII bisa berkiprah di forum Internasional saja merupakan suatu hal yang membanggakan. Namun apabila diikuti dengan teraihnya salah satu penghargaan, akan lebih baik sehingga UII bisa diperhitungkan di kancah Internasional,” paparnya.
Agus Taufiq juga menekankan kepada para delegasi UII agar mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan menjaga kondisi fisik mengingat perbedaan cuaca antara Indonesia dan Dubai. Selain itu, pada delegasi juga harus menjaga kesehatan mental yang telah dilatih, dibangun, dan dibentuk melalui forum UIIMUN, sehingga bisa mencerminkan nama baik UII dan Indonesia di kancah Internasional. (RRA/RS)