DSDM UII Optimalkan Etos Kerja dan Daya Saing Tenaga Kependidikan
Direktorat Sumber Daya Manusia/Sekolah Kepemimpinan Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Pelatihan Peningkatan Etos Kerja dan Produktivitas Kerja bertempat di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center pada 21 – 23 Desember 2022. Pelatihan ini diikuti oleh segenap tenaga kependidikan di lingkungan universitas. Pemateri yang memberikan pelatihan adalah Dr. Gina Rahmalia Ginandjar., SS., SP., MP., EPC., CMT., CVTIM, seorang trainer madya di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) PT. Kereta Api Indonesia.
Direktur Sumber Daya Manusia UII Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psi., menilai agenda ini menjadi satu hal yang penting untuk merespon masa yang semakin berkembang, “kondisi yang ada mengharuskan kita harus meningkat karena kondisi yang kita hadapi tidak semakin mudah tapi penuh tantangan,” ujar Ike Agustina.
Selanjutnya, Ike Agustina juga menyoroti perihal kematangan usia dari institusi. Sejak 1945 terbentuk, menurutnya UII akan tetap menjadi institusi yang tertua di Indonesia dari sisi usia. Yang menjadi perhatian adalah terkait daya saing di tengah kematangan usia, “Bagaimana sebagai institusi pendidikan dengan cita-cita luhur, kita bisa menjadi penerus yang optimal dalam memberi kontribusi terbaik sepanjang kita bekerja,” jelasnya.
Demi tercapainya kontribusi yang optimal, tentu diperlukan ikhtiar yang tinggi salah satunya melalui proses belajar. Pemenuhan hak dan kewajiban untuk belajar didukung penuh oleh UII bagi tenaga kependidikan.
Lebih jauh dipaparkannya, proses belajar yang ada sedapat mungkin jangan dianggap sebagai hal yang terpaksa akan tetapi sebagai kebutuhan. Secara fitrah, sejatinya manusia selalu ingin berproses menjadi lebih unggul dan senantiasa meningkatkan diri. “Prinsip kita belajar adalah dalam rangka meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan memperbaiki attitude, dengan harapan akan semakin meningkat kompetensinya,” terang Ike Agustina.
Selain itu, hal yang tidak kalah penting menurut sosok yang juga dosen Psikologi ini adalah terkait pola pikir ketika bekerja. “Bekerja itu adalah ibadah, dalam konteksnya adalah berarti pekerjaan yang dilakukan diniatkan menjadi bernilai ibadah. Jangan sampai proses pekerjaan yang kita lakukan hilang dari nilai ibadah,” serunya.
Terakhir, selepas kegiatan ini besar harapan Ike Agustina untuk dapat mengambil pelajaran yang maksimal, mengevaluasi kinerja secara personal, dan juga bersiap untuk menyambut tahun yang akan datang dengan lebih baik lagi. “Para jajaran tenaga kependidikan dapat merefleksikan kinerja selama setahun dengan target dapat menyusun resolusi yang lebih baik lagi di tahun mendatang,” pungkasnya. (KR/ESP)