Dosen Universitas al-Azhar Berikan Kuliah Umum di FIAI
Syaikh Zakaria Muhammad Marzuq al-Husainy al-Azhary memberikan kuliah umum (muhadharah ‘ammah) di Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (FIAI UII), Jumat (20/10). Dosen Universitas al-Azhar, Kairo-Mesir tersebut menyampaikan materi tentang as-Sirah an-Nabawiyah wa Atsaruha fi Bina-i al-Hadharah al-Insaniyah (The Biography of the Prophet and It’s Impact on the Building of Human Civilization).
Di hadapan dosen dan mahasiswa FIAI, Syaikh Zakaria mengungkapkan rasa gembiranya dapat hadir di UII. “Ana la astathi’u an u’abbira ma fi qalby,” tuturnya. Maknanya, dia sampai-sampai tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Dia menegaskan bahwa Islam adalah agama yang menyeru kepada ilmu dan memotivasi umatnya untuk berilmu. Bila kembali kepada sejarah awal kemanusiaan maka Nabi Adam AS selaku manusia lebih mulia dibandingkan makhluk lain disebabkan ilmu. “Muyyiza Adam bil ‘ilmi,” ungkapnya.
Banyak hal, menurutnya, yang dapat diteladani dari kisah perjalanan kenabian (sirah nabawiyah) Nabi Muhammad SAW. Salah satu yang pokok yaitu kesabaran Rasulullah sebagai da’i dalam menghadapi ujian dakwahnya. Karenanya, tuturnya, seorang dai haruslah penyabar dan hanya mengharap pahala dari Allah ta’ala. “Ad-da’i la budda an yakuna shabiran muhtasiban,” tegas sosok yang biasa memberikan ijazah kitab-kitab klasik (turats) dan hadits-hadits tertentu.
Perihal peradaban manusia, Syaikh Zakaria menarik benang merah dari kisah Rasulullah ketika melihat jenazah Yahudi. Menyaksikan jenazah tersebut lewat, Rasulullah berdiri sebagai wujud penghargaan. Sontak, para shahabat mengingatkan Rasulullah bahwa jenazah itu adalah Yahudi. Rasulullah justru menyatakan bahwa meskipun Yahudi, dia tetaplah manusia. “Alaisat nafsan?” tutur Syaikh Zakaria menirukan ucapan Rasulullah. Hal itu menurutnya menunjukkan bahwa Rasulullah telah meletakkan pondasi peradaban manusia.
Dekan FIAI Dr. Tamyiz Mukharrom, MA., menyampaikan terima kasih atas kehadiran Syaikh Zakaria di FIAI UII. Lalu, Pimpinan Pondok Pesantren an-Nasyath tersebut mengenalkan profil dan sejarah UII. Selain memberikan kuliah umum, Syaikh Zakaria juga menyempatkan shalat Jumat di Masjid Ulil Albab. Usai shalat, dia menyampaikan taushiah singkat kepada jamaah. Taushiahnya berkisar tentang menyadarkan jamaah bahwa semua manusia akan dimintai pertanggungjawaban di sisi Allah. “Kullun mas-ulun amama Allah,” tegasnya. (SZ/RS)