Dosen UII Raih Emas di PORDA XVI 2022 Yogyakarta
Dosen sekaligus Kepala Program Studi Bisnis Digital Program Sarjana Terapan Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Islam Indonesia (UII), Arief Darmawan, S.E., M.M. meraih Juara dalam Pekan Olahraga Daerah (PORDA) XVI 2022 Yogyakarta. Ia meraih emas pada cabang olahraga Tenis Lapangan kategori ganda putra yang berlangsung di Lapangan Tenis Indoor UNY pada 2-4 September 2022. Acara ini diselenggarakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY), Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman.
Arief mengaku pertama kali menyukai olahraga tenis sejak kecil dan telah menjadi hobinya hingga saat ini. Meskipun telah berusia 50 tahun, ia masih memiliki kemampuan yang baik sehingga kembali dipercaya mewakili Kabupaten Sleman dalam kejuaraan PORDA XVI 2022.
“Dari sisi usia saya bukan pemain tenis yang mampu bermain optimal, tetapi berbicara kepentingan di dalam dunia olahraga yang mewakili kabupaten, kota atau provinsi, itu karena sebagian atlet masih menganggap saya punya potensi untuk berprestasi. Padahal secara personal saya merasa sudah cukup,” tuturnya.
Sebelum mengikuti PORDA XVI 2022 Arief juga kerap kali mengikuti berbagai pertandingan sejak duduk di bangku sekolah. Bahkan sempat mengikuti beberapa event daerah seperti pekan olahraga pelajar daerah, pekan olahraga pelajar nasional dan lainnya. Meskipun telah berprofesi sebagai dosen, Arief tetap rutin berlatih sebanyak 3 kali dalam seminggu yaitu hari Rabu, Sabtu dan Minggu.
Namun pemilihan waktu latihan juga diperhatikan dan disesuaikan dengan jam mengajar. Ia mengatakan berlatih pagi hari membuat fisik terasa lebih segar saat mengajar. Sedangkan apabila berlatih sore atau setelah mengajar akan lebih lelah karena energi telah habis. “Kalau kita kerja 8 jam gitu kita atur waktu lah, kita bisa berlatih pagi jam 6 sampe jam 8. Saya biasanya latihan pagi karena kehabisan tenaga kalo latihan sore”, tukasnya.
Ke depannya Arief mengaku ingin lebih fokus di UII karena apabila menjadi pelatih ia harus totalitas di lapangan. “Jadi pelatih itu membutuhkan effort yang luar biasa, sehari-hari harus di lapangan menyiapkan program latihan, mengawasi latihan, hingga berkomunikasi dengan atlet. Kalau dibagi-bagi memang agak sulit, jadi kedepannya mau membagi waktu lebih banyak untuk UII lah”, terangnya.
Terakhir Arief berpesan kepada anak-anak muda dan mahasiswa bahwa prestasi harus diraih dengan talenta dan bakat yang terus dikembangkan. “Harus tetap semangat, harus bisa membagi waktu jangan lupakan studi. Walaupun punya talenta, passion dan hobi maka tingkatkan untuk membantu kita dalam berkarir di manapun.” tutup Arief. (LY/ESP)