Dosen UII Ikuti Spiritual Pedagogy Short Course di Mesir
Dosen UII terus menunjukkan keaktifannya dalam forum akademik internasional. Kali ini, dosen Program Studi Ahwal Al-Syakhshiyah (PSAS) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI), Dr. Muhammad Roy Purwanto, S.Ag., M.Ag., sukses meraih hibah short course dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Penddidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI. Short course bertajuk Spiritual Pedagogy (at-Tarbiyah ar-Ruuhiyyah) tersebut diadakan di Cairo, Mesir selama kurang lebih 1 bulan, 17 Agustus-19 September 2017.
Ahli hukum Islam UII ini mengaku tertarik mengikuti short course karena menawarkan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. “Selain untuk menambah jaringan luar negeri juga menambah referensi (keilmuan) klasik dan kontemporer,” tutur sosok yang pernah menjabat sebagai Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) UII itu.
Selama di Mesir, Roy—sapaan akrabnya—mengikuti short course di International Institute of Islamic Thought (IIIT) selama 3 pekan. Selanjutnya, melakukan kunjungan akademik (academic visit), di antaranya, ke Universitas al-Azhar, Suez Canal University, Universitas Liga Arab, dan Raabithah al-Jaami’ah al-Islaamiyyah. Di samping juga mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti Piramida Giza, Gunung Sinai, Masjid Amr bin Ash, Masjid Husein, dan Makam Imam Syafi’i.
Ketika mengunjungi Suez Canal University, Roy mendapatkan informasi tentang peluang mengirimkan mahasiswa selama 1 (satu) bulan ke universitas tersebut. Untuk pengembangan dosen, juga dimungkinkan untuk mengirim dosen mengikuti pelatihan selama 1 bulan. “Kalau di Mesir tiket dan biaya hidup murah,” tutur alumnus Ponpes Tebuireng, Jombang yang mengerjakan mini riset dan pencarian data untuk penelitian lanjut selama di Mesir.
Lebih rinci Roy menjelaskan bahwa selama 3 (tiga) pekan short course, 10 hari belajar teori di kelas, selebihnya intens menulis dan bertemu professor pembimbing. “Salah satu kegiatannya juga bertemu dengan pengurus-pengurus jurnal,” ungkapnya. Kepada mahasiswa UII, Roy berpesan untuk mengunjungi Mesir karena Mesir adalah pusat peradaban.
Usai menjalani kegiatan di Mesir, Roy bersama 16 dosen (peserta short course) dari 12 perguruan tinggi di Indonesia diwajibkan untuk menerbitkan artikel di jurnal internasional bereputasi. (Samsul)