Dosen Prodi PAI UII Raih Gelar Doktor Bidang Kependidikan Islam

Universitas Islam Indonesia  (UII) kembali mendapatkan doktor baru bidang studi kependidikan Islam yakni Dr. Syaiful Yusuf, S.Pd.I., M.Pd.I yang sebelumnya menamatkan jenjang sarjana pada Program Studi Pendidikan Agama Islam di UII dan jenjang magister di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hadir sebagai promotor dari Dr. Syaifulloh Yusuf yakni Prof. Dr. Hj. Marhumah, M.Pd dan Prof. Dr. Aziz Muslim, M.Pd. Sedangkan jajaran penguji terdiri dari Dr. Raden Rachmy Diana, S.Psi., M.A., Psi, Dr. Arif Rohman, M.Si., Prof. Dr. Imam Machali., S.Pd.I., M.Pd., dan Dr. Muqowim, S.Ag., M.Ag.

Dalam sidang terbuka yang dilaksanakan di Aula Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII ini berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pola Pendidikan Santri pada Pesantren Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Syaifulloh menemukan gap diantara pendidikan karakter santri pada pondok pesantren mahasiswa dengan kenyataan di lapangan.

“Dalam konteks kekinian, pesantren mahasiswa menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan gaya hidup generasi muda, perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, dan tuntutan kerja yang semakin kompetitif. Adanya persoalan global seperti lemahnya karakter kepemimpinan nasional, tinggi tingkat korupsi dan krisis identitas,” ungkapnya di hadapan promotor, penguji, dan tamu yang hadir.

Padahal, masyarakat sangat membutuhkan lulusan-lulusan dengan karakter yang kuat khususnya untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Sehingga, Syaifulloh berpendapat pendidikan karakter santri sangat krusial diterapkan untuk menambah pundi-pundi karakter hebat bangsa Indonesia.

Dalam disertasinya yang melibatkan Pondok Pesantren UII, Pesantren Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Pesantren Mahasiswa STIKES Surya Global, dan Ma’had Aly bin Abi Thalid Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai objek penelitian, Syaifulloh menyimpulkan ada 7 pola pendidikan karakter santri yang ideal sebisa mungkin dikolaborasikan sehingga mampu menghasilkan karakter santri yang unggul seperti pola pendidikan karakter santri berdasarkan visi misi dan tujuan, berdasarkan tipologi pesantren, berdasarkan sumber daya manusia (SDM) pesantren mahasiswa, berbasis kuantitas dan kualitas santri mahasiswa serta masa studi, berbasis peraturan pesantren mahasiswa, berbasis metode pembiasaan, dan berbasis pendekatan.

Terakhir, Syaifulloh berharap disertasinya mampu memberikan sumbangsih bagi perkembangan pendidikan khususnya bidang kependidikan Islam melalui perumusan pola pendidikan karakter santri pada pondok pesantren mahasiswa swasta. Adanya penyiapan visi dan misi dari awal menjadi langkah awal keberhasilan lembaga pendidikan, selanjutnya didesain dengan pengembangan kurikulum umum dan khusus serta diimplementasikan dengan sangat baik.

“Promovendus (Syaifulloh -red) memberikan sumbangan secara kebijakan yaitu perguruan tinggi swasta di seluruh Indonesia memperhatikan lembaga pendidikan pesantren mahasiswa yang dinaunginya. Perguruan tinggi harus mengevaluasi dan mempertimbangkan desain kurikulum yang ada khusunya pada perkembangan teknologi zaman sekarang ini. Perguruan tinggi swasta melalui pesantren mahasiswa harus memiliki dan mengembangkan program internasional. Selain itu, perguruan tinggi swasta harus memperhatikan kualitas dan kuantitas dengan segala tantangannya seperti SDM, tempat, pengajar, dan fasilitas-fasilitas lainnya,” papar Dosen Prodi PAI FIAI UII ini. (AHR/RS)