Dokter UII Siap Mengabdi Ke Masyarakat
Program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) kembali melahirkan 35 dokter baru yang terdiri dari 13 dokter laki-laki dan 22 dokter perempuan. Hal ini sebagaimana tergambar pada prosesi Pelantikan dan Sumpah Dokter Angkatan XLIII bertempat di Auditorium Abdulkahar Mudzakkir Universitas Islam Indonesia pada Rabu (17/10). Acara ini dihadiri perwakilan Ikatan Dokter Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Dr. dr. Probosuseno, Sp.PD., -Kger, perwakilan Dinas Kesehatan DIY, Drg. Pembayun Setyaningastutie, M.Kes., Dekan Fakultas Kedokteran UII, dr. Linda Rosita, M. Kes, Sp. PK, dan Rektor Universitas Islam Indonesia, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D.
Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. menyampaikan bahwa dalam mendefinisikan profesionalisme, ada 3 kemampuan penting yang harus dimiliki oleh seorang dokter baru yaitu komunikasi yang baik, memiliki rasa empati, dan ketulusan.
“Salah satu hal penting dalam pelayanan kesehatan yang harus dilakukan antara dokter dan pasien adalah komunikasi yang baik. Keterampilan komunikasi meliputi keterampilan dalam berbicara dan mendengarkan. Dokter seharusnya tahu kapan mulut berbicara dan paham kapan mata dan telinga terjaga. Cara dokter mengomunikasikan informasi kepada pasien sama pentingnya dengan informasi yang dikomunikasikan.” Jelasnya.
Selain itu, ia juga berpesan agar para dokter memiliki rasa empati yang tinggi. Menurutnya, dokter yang berempati akan mampu merasakan, menghayati, dan menempatkan diri sendiri layaknya yang dialami pasien tanpa harus tenggelam di dalamnya.
“Ketiga, asah ketulusan. Dokter yang tulus dalam membantu pasiennya tentunya akan membuatnya menjadi pribadi yang disukai para pasiennya. Hal ini akan memudahkan tugas dokter karena pasien lebih terbuka dalam mengutarakan apa yang dirasakannya.” Lanjutnya.
Lebih jauh Fathul Wahid berharap kepada 35 Dokter baru setelah menyelesaikan pendidikan di UII untuk terus mengasah diri dan tidak mengenal puas dalam belajar. Karena hanya mereka yang dapat mengimbangi perkembangan yang dapat terus menjaga relevansinya di tengah-tengah zaman dan masyarakatnya.
Sementara itu, Pembayun Setyaningastutie berharap kepada para Dokter baru untuk mempersiapkan secara matang program internship selama 1 tahun. “Program internship dokter ini harus benar-benar dipersiapkan dan dilaksanakan sesuai dengan Standard Operasional Prosedur (SOP) yang ada” Tuturnya. (NIQ/ESP)