Dokter Muda UII Siap Jalani Pendidikan Klinik
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) kembali menggelar prosesi pengucapan Janji Dokter Muda yang diikuti 57 dokter muda, terdiri dari 14 orang laki-laki dan orang 43 perempuan. Acara tersebut diselenggarakan di Auditorium Kahar Muzakkir UII pada Senin (22/4). Setelah mendapatkan gelar sarjana kedokteran, para dokter muda ini nantinya akan mengikuti pendidikan klinik di dua lokasi yaitu RSUD Soedomo Madiun dan RSUD Wonogiri.
Dalam sambutannya, Dekan FK UII, dr. Linda Rosita, M.Kes., Sp.PK., menyampaikan Janji Dokter Muda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal baru dari perjalanan yang panjang. “Perjalanan para dokter muda dalam pendidikan klinis akan berat ke depannya. Diperlukan usaha dan juga do’a dari para dokter muda serta dukungan dari orang tua. Ada 3 hal yang harus diperhatikan saat menjalani pendidikan klinis, yakni Kompetensi para dokter muda harus selalu diasah, membangun empati pada saat menjalani pendidikan klinis, dan yang terakhir yaitu pembentukan akhlak yang baik”, Ujar Linda Rosita.
Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng., Sc., sebagai Wakil Rektor I, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar para dokter muda bisa terus belajar karena tantangan ke depannya akan semakin banyak dan besar. “Selama mengikuti proses belajar mengajar di kampus, kita dibatasi oleh ruang kelas dan laboraturium. Namun saat melakukan pendidikan klinis, ruang batasan itu akan semakin luas. Semoga para dokter muda bisa belajar banyak dari pengalaman teknis dari dokter senior yang ada di rumah sakit, dan belajar hal-hal non teknis karena juga sangat penting seperti bagaimana melakukan komunikasi dengan pasien yang datang dari berbagai kalangan”, Jelas Imam Djati.
Turut hadir juga Wakil Direktur RSUD Soedono Madiun, dr. Dita Artningtyas, M.Kes., yang menyampaikan bahwa menjadi dokter muda harus melakukan segala sesuatu berdasarkan ilmu pengetahuan. “Para dokter muda harus bersyukur telah melakukan jenjang pendidikan pre-klinik dan akan melanjutkan ke pendidikan klinis. Dengan harapan ilmu yang didapatkan bisa diaplikasikan dalam praktek klinik. Jadi, jangan melaksanakan sesuatu tanpa didasari oleh ilmu pengetahuan”, imbuhnya.
Untuk menjadi seorang dokter muslim, menurutnya para dokter muda harus meniatkan segala sesuatu dan perbuatan semata-mata karena Allah S.W.T. Dokter muda juga harus melakukan sesuatu berdasarkan ilmu pengetahuan, tetap menjaga ibadah dengan baik, serta menjaga adab hubungan antara mahasiswa terhadap dosen sebagai orang tua dengan cara menjaga kedisiplinan. Terakhir, ia berpesan dokter muda harus menjaga adab dengan pasien dengan memperlakukan pasien dengan penuh tanggung jawab. (RRA/ESP)