Data Science, Ilmu Yang Kini Banyak Dilirik Perusahaan
Program Studi Informatika Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan internasional webinar dengan tema “Data Science”. Agenda ini menghadirkan tiga narasumber. Yang pertama yakni Dhomas Hatta Fudholi Ph.D dari UII, Dr. Dini Oktarina Dwi Handayani dari Taylor’s University Malaysia, dan Song Wan Li, Ph.D dari Nanjing Xiaozhuang University, Tiongkok.
Dhomas menjelaskan bahwa data science adalah proses penggunaan data untuk memahami sesuatu yang berbeda dan baru di dunia. Dari data science juga kita bisa mencari nilai dari data-data yang ada.
Menurutnya, ilmu ini akan membantu suatu perusahaan atau organisasi untuk memilih atau menentukan apa yang akan dilakukan. Data ini bisa digunakan dalam berbagai bidang ilmu, seperti dalam pendidikan, kesehatan ekonomi, dan lain sebagainya.
“Di dalam kesehatan contohnya, terkadang susah untuk mendeteksi sel-sel yang ada. Data science dapat digunakan untuk mengklasifikasi tersebut dengan model yang sudah dibuat sebelumnya melalui warna sel, bentuk sel, atau tanda-tanda yang lain”, jelasnya.
Hal tersebut mungkin dilakukan karena data science memiliki metodologi yang dimulai dari business understanding dan pendekatan analitis, kemudian mengumpulkan dan mencari data, membuat model dan evaluasi, hingga proses pengembangan dan di akhir akan ada umpan balik.
Dhomas melanjutkan penjelasannya tentang design thinking yang kerap digunakan berinovasi guna mengintegrasi kebutuhan konsumen. Pengertian lain juga menjelaskan bahwa design thinking adalah proses inovatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang dimulai dari memahami kebutuhan konsumen. Design thinking ini sangat berkontribusi besar dalam big data baik untuk memproses dan menganalisis berbagai hal terlebih di era digital saat ini.
Sementara itu, Dini Oktarina lebih menggarisbawahi penelitiannya tentang masa depan kecerdasan emosional buatan. Penelitiannya berjudul Towards the Heart of the Machine : The Future in Artificial Emotional Intelligence sedikit banyak memberi definisi affective computing yang merupakan perpaduan ilmu komputer dan psikologi modern.
“Affective computing adalah pengembangan dan pembelajaran dari sistem dan piranti yang dapat mengenali, menginterpretasi, memproses, dan menstimulasi efek dari manusia sehingga memproduksi emosional respons dari manusia”, katanya.
Di sisi lain, Song Wan menyampaikan ilmu data yang berkaitan dengan pemrograman, matematika dan statistika, serta ilmu domain. Ia juga menjelaskan Educational Data Mining yang merupakan ilmu interdisipliner dari edukasi, psikologi, ilmu komputer, dan statistika. Salah satu aplikasinya adalah prediksi dari performa murid yakni penelitian yang bertujuan memprediksi masa depan akademik dari murid tersebut bersumber dari informasi yang ada. (HN/ESP)