Cermat dalam Melakukan Pekerjaan Lapangan
Pemeliharaan alat dan manajemen pemeliharaan menjadi suatu hal yang tidak akan ada habisnya. Pembahasan mengenai “Maintenance Management” menjadi tema utama dalam agenda webinar Sharing Alumni Saturday Solidarity Sharing Session seri ke empat, pada Sabtu 12/12. Agenda ini diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) dengan menghadirkan alumni sebagai narasumber. Narasumber kali ini adalah Yusrizal Yusnan, S.T. yang saat ini sebagai Technical Advisor at GE Transportation, a Wabtec Company.
Yusrizal menyampaikan bahwa perencanaan atau planning adalah hal yang paling pertama dilakukan dalam maintenance management. Perencanaan hendaknya dipersiapkan dengan sedetail dan sematang mungkin agar langkah-langkah yang diambil tidak salah dan dapat menghasilkan hasil yangmemuaskan, efektif, dan efisien. Proses planning juga harus disertai dengan adanya budgeting atau menghitung biaya yang digunakan untuk menyusun sebuah rencana mulai dari biaya umum hingga detail biaya lainnya. Setelah melakukan planning dan budgeting dapat melakukan eksekusi dari perencanaan yang telah dibuat dengan proses mantannece.
Lebih lanjut dikemukakan Yusrizal, perencanaan yang dilakukan selama setahun sudah secara langsung juga terdapat budget hingga satu tahun tersebut. “Perencanaan harus matang karena apapun yang sudah dipersiapkan sebelumnya kalau perencanaannya tidak bagus atau eksekusi tidak bagus maka tidak berhasil juga”, ungkap Yusrizal.
Tidak lupa juga untuk mencatat mengenai data managemen. “Kalau dari pengalaman saya data management berisi tentang informasi mengenai alat-alat yang kita gunakan, umurnya misalnya sudah 500 jam yang masuk ke data manajemen, data tentang jenis peralatan, data aktivitas, data yang terlibat dan sebagainya dalam melakukan maintenance proses,” terangnya. Data managemen mengenai semua informasi yang ada dalam maintenance process juga berfungsi untuk mengukur, untuk melakukan perbaikan akan sulit jika tidak ada ukurannya.
Menurut Yusrizal, manpower atau bagaimana mempersiapkan orang untuk melakukan suatu proses juga harus dipertimbangkan karena sangat berpengaruh untuk keberhasilan proyek, semakin banyak proses dan semaikan banyak alat yang dipelihara atau dilakukan perawatan maka akan semakin banyak pekerjaan dan semakin banyak orang. Tools dan fasilitas harus menyesuaikan jika melibatkan alat yang banyak dan cukup besar, apalagi yang menggunakan alat yang terupdate. Berikutnya equipment manajemen atau bagaimana cara alat itu dikelola. Kalau di tambang biasanya kondisi dasar dari suatu peralatan tambang.
Selain itu menurut Yusrizal, jangan lupa lakukan 5R. 5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan, dan dengan demikian 4 bidang sasaran pokok industri, yaitu efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja dapat lebih mudah dicapai.
5R berupa Ringkas dengan menyingkirkan dan membuang yang tidak diperlukan. Rapi dengan meletakkan segala sesuatu sesuai tempat dan fungsinya sejak awal dan ketika akan di tinggalkan. Resik berarti bersih, meja kerja dan sekitarnya harus terhindar dari kotoran/sampah. Rawat dengan mempertahankan kerapian & kebersihan meja kerja dan sekitarnya. Rajin dengan berbuat secara terus menerus dan konsisten.
“Hasil akhir adalah customer satisfaction ketika kita melakukan manajemen secara disiplin yang diharapkan adalah customer puas. Alat yang sudah dirawat juga tidak sia-sia serta membantu hasil dari tujuan awal proses produksi juga,” jelasnya. (HN/RS)