Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan dengan gizi lengkap yang sesuai dengan kebutuhan bayi. World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif sampai bayi berusia enam bulan. Rekomendasi ini dilanjutkan dengan memberi makanan pendukung lain setelah bayi berusia enam bulan sampai dengan usia dua tahun, namun tetap diiringi pemberian ASI. Selain WHO, pemberian ASI untuk bayi juga dianjurkan di dalam Al-Qur’an. Seorang ibu pastinya ingin memberikan ASI kepada anaknya, namun tidak semua ibu dapat memberikannya. Terdapat beberapa kondisi tertentu dimana ibu tidak dapat memberikan ASI, salah satunya adalah apabila ibu memiliki penyakit yang dapat ditularkan kepada bayinya melalui ASI. Dalam keadaan ini, ibu memiliki pilihan apakah akan tetap memberikan ASI untuk anaknya atau menggantikan ASI dengan susu formula.

Bagi sebagian ibu, masih banyak yang belum mengetahui tentang donor ASI. Hal ini terkait kurangnya informasi mengenai adanya donor ASI di Indonesia sehingga apabila dalam keadaan tidak dapat memberikan ASI, ibu langsung memberikan susu formula untuk bayinya. Kandungan susu formula yang tidak dapat dicerna oleh alat pencernaan bayi dengan baik dapat menimbulkan masalah untuk perkembangan bayi. Bagi sebagian ibu yang mengetahui donor ASI namun tidak menggunakannya memiliki alasan terkait dengan hubungan mahram menurut Islam. Menurut beberapa sumber, keputusan ibu dalam mengambil pilihan donor ASI atau menggunakan susu formula dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tingkat pengetahuan ibu.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia bersama mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam melakukan penelitian yang berjudul hubungan tingkat pengetahuan dan persepsi religi dalam keputusan menggunakan donor ASI atau susu formula di salah satu rumah sakit di Yogyakarta. Hasil yang didapatkan adalah tidak ditemukannya hubungan yang bermakna antara pengetahuan umum terkait ASI maupun pengetahuan religi ibu dalam memutuskan untuk menggunakan donor ASI. Jadi, belum tentu ibu yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi akan setuju dengan donor ASI. Begitupun sebaliknya.

Kegiatan industri di Indonesia berkembang dengan pesat setiap tahunnya, keadaan ini menyebabkan semakin luas wilayah yang terkontaminasi oleh limbah yang dihasilkan, sehingga 4 mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta 1 mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam indonesia (UII) Yogyakarta mengembangkan teknologi remediasi dengan memanfaatkan tanaman akar wangi sebagai tanaman akumulator. Mahasiswa UII tersebut yaitu Iis Setianingrum (Kimia 2015), Durrotul Uuliyah (Kimia 2015),Vivin Viani (Kimia 2015),Ega Dwi sintadani (Kimia 2015), dan Muhammad Faiq Faridani (Teknik Informatika 2014).

“Alasan melakukan penelitian ini karena keprihatinan kami terhadap keadaaan lingkungan yang semakin memburuk, diakibatkan oleh kegiatan industri”, kata Iis Setianingrum, Kamis (15/5).

Teknologi remediasi yang mereka kembangkan dinamakan ERASI. Metode ERASI ini merupakan metode gabungan fitoremediasi yang kemudian ditambahkan bantuan arus listrik searah DC yang menggunakan elektroda stainless steel (katoda) dan titanium (anoda) serta supply oksigen terlarut ke dalam limbah (aerasi) dengan memanfaatkan tanaman akar wangi.

“Menurut literatur yang telah kami baca tanaman akar wangi merupakan salah satu tanaman akumulator yang baik karena jaringan tanaman tersebut memiliki daya adaptasi yang luas dan mampu tumbuh pada berbagai lokasi ekstrim sehingga, cocok digunakan untuk remediasi logam berat”, kata Ulya, Kamis (15/5).

Penelitian ini dibiayai oleh DIKTI melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Pada awalnya, mereka tidak pernah menyangka jika proposal “ERASI” yang mereka ajukan pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2017 akan lolos didanai oleh DIKTI. Mereka memulai penelitian sejak akhir Maret 2017.

“Dengan adanya Metode erasi ini diharapkan akan menjadi solusi baru dalam menangani lingkungan yang terkontaminasi limbah terutama limbah logam berat yang dihasilkan oleh industri,” kata Iis Setianingrum, Kamis (15/5).

Masa kanak-kanak merupakan masa pembentukan kepribadian seseorang menuju tahap remaja dan dewasa. Anak-anak relatif mudah belajar dan menyerap nilai melalui praktek. Banyak nilai-nilai positif yang bisa ditularkan ke anak-anak lewat aktifitas ekstrakulikuler yang positif. Belajar tari klasik dan tradisi salah satunya. Tari klasik dapat menjadi salah satu media pembelajaran nilai yang menarik bagi anak-anak. Sayangnya saat ini semakin sedikit orang tua modern yang tertarik mengenalkan tarian warisan adi luhung ini pada anak-anak mereka. Padahal lewat tari klasik anak dapat belajar untuk menjadi pribadi yang luwes dengan kondisi lingkungan dan lebih percaya diri ketika tampil di depan umum.

Read more

Tingginya kebutuhan masyarakat untuk mengakses jasa pendidikan privat seakan tidak pernah surut. Tidak hanya les privat mata pelajaran yang diajarkan di jenjang sekolah, les privat bidang-bidang lain, seperti bidang olahraga, seni, keagamaan, bahasa dan hobi juga tidak kalah diminati oleh masyarakat. Sayangnya untuk mencari jasa les privat yang diinginkan, seringkali masyarakat masih kesulitan karena minimnya informasi. Jasa les privat biasanya masih terpaku pada jasa yang dikelola oleh lembaga bimbingan belajar. Sedangkan jasa les privat bersifat individu yang dapat diakses lewat media internet belum banyak dikenal.

Adalah Muhammad Imam Baihaqi Aba atau yang akrab disapa Aba melihat hal itu sebagai peluang untuk menciptakan aplikasi jasa les berbasis marketplace. Mahasiswa aktif semester VIII prodi Ekonomi Islam UII itu kemudian berinisiatif mendirikan Lesgood.com.

Read more

Indonesia dikenal sebagai negara produsen pisang terbesar ke-7 di dunia. Melimpahnya produksi pisang ternyata dapat menjadi peluang mengeksplorasi sumber energi terbarukan. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan salah satu bagian tanaman pisang yakni batang atau gedebognya. Bagian tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal karena orang lebih melihat nilai ekonomi dari buah dan daun pisang. Setidaknya inilah yang diyakini oleh Kholik, mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri (FTI) yang intens meneliti gedebog pisang. Risetnya berujung pada pemanfaatan gedebog pisang untuk menghasilkan bahan bakar hidrogen yang ramah lingkungan.

Read more

Muhammad Iqbal Rosyidi mungkin tidak seperti mahasiswa kebanyakan pada umumnya. Jika biasanya mahasiswa yang duduk di semester VIII sudah sibuk mengumpulkan curriculum vitae (CV) dan mulai was-was harus ke mana mencari kerja, Iqbal justru tengah asyik mengembangkan bisnis. Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) itu merupakan pemilik dari brand Kursi Malas Sende yang kini sedang banyak digandrungi kalangan remaja, khususnya para mahasiswa yang tinggal di rumah kos. Menggeluti bisnis sejak aktif kuliah, kini setiap bulan Iqbal dapat memproduksi ratusan kursi malas dan memasarkannya ke berbagai provinsi di Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua.

Read more

Semakin menumpuknya volume sampah organik yang berasal dari sampah rumah tangga tentunya menjadi problem tersendiri yang sulit terpecahkan. Pada momen hari raya misalnya, peningkatan volume sampah organik bisa terjadi hingga berkali-kali lipat. Sayangnya masyarakat sendiri masih banyak yang belum memanfaatkan atau mengolah sampah organik ini. Selain bernilai jual rendah, sampah organik juga cepat membusuk sehingga mengganggu kenyamanan. Inilah yang menjadikan banyak masyarakat memilih langsung membuang sampah organik daripada memanfaatkannya.

Namun rupanya hal itu rupanya tidak berlaku bagi sekelompok mahasiswa UII yang terdiri dari Ika Bayu Kartikasari, Fatma Wahyu, dan Siti Hariyati. Alih-alih menganggap remeh sampah organik, ketiga mahasiswa Teknik Lingkungan UII ini justru menganggapnya sebagai lahan untuk menuangkan ide-ide bisnisnya.

Read more

Mahasiswa UII nampaknya tidak mengenal kata lelah untuk berinovasi. Berbagai karya unik dan inovatif terus lahir dari pemikiran para mahasiswa kampus Islam ini. Sebagai contoh karya yang dihasilkan oleh dua mahasiswa Program Studi Informatika Medis, Program Magister Teknik Informatika Fakultas Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), Dhina Puspasari, M.Kom dan Dadang Heksa Putra, M.Kom.

Read more

Adanya intervensi psikologi Islam dinilai penting tidak hanya dalam dunia ilmiah, namun juga dalam kehidupan praktis. Inovasi ini sangat dibutuhkan karena kesadaran untuk meningkatkan kualitas hidup seperti dalam hal kebahagiaan, resiliensi, pemaafan, kerendahan hati, kekompakan, daya tahan dan ketangguhan semakin meningkat. Selain itu komitmen untuk mengurangi berbagai problem hidup manusia seperti kecemasan, stres, depresi, bullying, perilaku seks pranikah, juga semakin terasa di kalangan psikolog, termasuk psikolog muslim.