Semakin melebarnya jurang kesenjangan ekonomi antara penduduk terkaya dan penduduk termiskin di Indonesia ternyata tidak hanya dapat memunculkan potensi konflik horizontal di tengah masyarakat. Bahaya yang lebih mengancam dari kondisi itu adalah semakin suburnya paham-paham radikal baik yang mengatasnamakan agama ataupun ideologi tertentu. Hal tersebut muncul lantaran adanya ketidakadilan atas pembagian sumber-sumber perekonomian yang sebagian besar dikuasai kaum pemodal.
Sementara negara dianggap lebih berpihak kepada pemodal dibanding masyarakat kecil sehingga kesenjangan semakin kentara. Masyarakat yang terkungkung ketidakadilan ekonomi secara berkepanjangan lebih mudah disusupi paham-paham radikal. Mereka menganggap paham tersebut dapat menjawab permasalahan yang mereka alami sekaligus sebagai bentuk perlawanan atas hegemoni pemodal maupun pemerintah atas sumber perekonomian mereka.