Budaya Mutu Lahirkan Tradisi Kualitas
Proses pembentukan budaya memiliki peran penting di masyarakat. Dalam sebuah institusi, budaya yang bermutu akan membentuk tradisi yang berkualitas, sehingga dapat menjamin mutu institusi. Demikian disampaikan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. saat menerima kunjungan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. M. Sardjito UII, pada Kamis (17/1).
Dalam kunjungan ini diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman kerjasama oleh Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dan Rektor UST, Drs. Pardimin, M.Pd., Ph.D.
Diungkapkan Fathul Wahid, selain pembentukan budaya, pengembangan sistem informasi juga menjadi hal penting yang perlu diperhatikan oleh institusi pendidikan tinggi. “UII akan berfokus pada satu (sistem informasi), namanya UII Gateway. Ini yang akan meng-cover semuanya, mulai dari Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), akademik dan lain sebagainya,” ujarnya.
Fathul Wahid menambahkan, pngembangan sistem informasi ini dianalogikan seperti salah satu aplikasi ojek online. Satu aplikasi, memiliki banyak fitur, namun tetap kualitas industri. “Pengembangan ini ditargetkan selama tiga tahun, dengan harapan berdampak jangka panjang,” jelasnya.
Dalam diskusi yang berlangsung, juga dipaparkan upaya UII menuju akreditasi internasional. Pencapaian akreditasi ini tentu melahirkan kemungkinan konsekuensi. Salah satunya, seperti disampaikan Kepala Badan Perencanaan & Pengembangan/Rumah Gagasan, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., UII pernah melakukan pemangkasan kuota penerimaan mahasiswa. “Itu dilakukan demi memenuhi kriteria akreditasi internasional dan pembentukan budaya mutu,” paparnya.
Sementara Pardimin selaku Rektor UST dalam kesempatannya berharap melalui penandatanganan nota kesepahaman dapat melahirkan kerja sama terkait pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. (IG/RS)