Brazil, India, Tiongkok, dan Turki Jadi Kekuatan Baru di Afrika
Bicara tentang perkembangan kekuatan dunia baru, benua Afrika menjadi salah satu yang tengah disorot belum lama ini. Terlebih fokus dalam bagaimana mereka berkontribusi dalam peningkatan ekonomi dan keamanan Afrika. Ini yang dikaji secara mendalam Dr. Pedro Seabra dari Center for International Studies, University Institute of Lisbon dalam kuliah tamu yang digelar Prodi Hubungan Internasional (HI) Universitas Islam Indonesia (UII) di Gedung Kuliah Umum (GKU) Sardjito Lt.2, pada Selasa, (10/12).
“Ada beberapa negara yang perlu diperhatikan ketika membahas rising powers di Afrika yang menyangkut posisi dan bargaining tertentu, salah satunya negara Brazil” tuturnya di awal kuliah. Ini juga menyangkut tentang bagaimana posisi dan peran negara-negara tertentu dengan Afrika.
“Ada dampak terkait peningkatan pertukaran perdagangan dan investasi yang disebabkan oleh label ‘national champions’. Lalu ada India yang membantu perkuatan pada jaminan pangan dan jaminan tanah, Tiongkok yang memiliki tarif buruh yang murah, dan Turki yang berekspansi melalui pertukaran perdagangan dan bantuan kemanusiaan”, ujarnya.
Pedro menjelaskan bahwa keempat negara tersebut memiliki peran dan hubungan tertentu terhadap penguatan Afrika. “Salah satunya adalah dukungan terhadap reformasi organisasi internasional di Afrika, penggandaan jabatan diplomatik, dan sebagai mediasi antar negara untuk terhubung dengan banyak negara dan mengatasi permasalahan hambatan budaya dan bahasa,” ujar Pedro.
“Tapi apa tujuan dari mengembangkan kekuatan ini bagi terkhusus Afrika?” tanya Pedro retorik. “Ada dua, yang pertama redistribusi kekuatan, peluang, dan kedua adalah pengakuan, prestise internasional,” ungkap Pedro.
Pedro, kemudian membahas bagaimana kajian rising powers di Afrika melalui literatur akademis. “Garis besarnya dalam penelitian adalah bagaimana melihat peluang baru yang berhadapan dengan ketergantungan baru, bagaimana melihat paradigma baru dengan mempertimbangkan merkantilisme baru, dan terakhir bagaimana melihat opsi baru dengan menghadapi tantangan yang baru”, terangnya gamblang.
Tidak hanya dihadiri mahasiswa dari Prodi HI UII, Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni, Dr.Phil. Emi Zulaifah, M.Sc. juga ikut berada di tengah mahasiswa menyimak kuliah. Ia melihat ini adalah kajian yang menarik, terkait bagaimana kontribusi dan dampak yang dihasilkan selama proses penguatan di Afrika. (IG/ESP)