,

Mahasiswa UII Peroleh Beasiswa Joint Degree ke University of Queensland

Astu Graito, mahasiswa International Program (IP) program studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih beasiswa ke University of Queensland (UQ), Australia. UQ merupakan salah satu dari 50 universitas terbaik di dunia berdasarkan pemeringkatan oleh performance ranking of scientific papers for world universities serta ranking 47 di dunia berdasarkan pemeringkatan oleh QS World University Rankings.

Beasiswa tersebut hanya diperuntukkan bagi 20 mahasiswa terbaik dari seluruh dunia. Dari Indonesia sendiri hanya 2 orang mahasiswa yang berkesempatan mendapatkan beasiswa ini, termasuk Astu. Sementara penerima beasiswa lainnya berasal dari India, Malaysia, Singapura, Colombia, dan Taiwan. Beasiswa yang diberikan berupa potongan biaya pendidikan sebesar USD 5.000 selama menempuh studi di sana.

Manager of International Office UII, Nihlah Ilhami, S.Pd., menjelaskan bahwa hal tersebut berawal dari penjajakan kerjasama antara UII dengan UQ pada tahun 2015. Penjajakan kerjasama dilanjutkan dengan MoU pada tahun 2016. “Setelah itu kita melakukan promo, dan alhamdulillah ada satu orang yang berhasil berangkat, yakni Astu”, ujarnya.

Nihlah menambahkan kerjasama ini dilakukan antara Fakultas Ekonomi UII, yakni prodi Manajemen dan Akuntansi bersama dengan Fakultas Bisnis, Ekonomi dan Hukum University of Queensland. “Jadi programnya berlangsung selama 2 tahun di UII dan 1,5 tahun di UQ”, tuturnya.

Saat ditanyai alasan ketertarikannya kuliah di luar negeri, Astu mengungkapkan bahwa ia ingin merasakan tantangan yang lebih baru. Di samping itu keinginannya juga kuat untuk mengeksplorasi diri lebih dalam, mengetahui kultur dan budaya di luar sana serta, serta untuk menambah motivasi dalam membangun Indonesia yang lebih baik ke depannya.

Ia juga menjelaskan mengapa memilih University of Queensland, salah satunya karena faktor peringkat dari universitas itu sendiri. “Menurut saya semakin tinggi peringkat universitas, maka semakin baik pula cara mengajarnya dan teori yang diajarkan juga lebih mendalam untuk di aplikasikan di kehidupan nyata”, ungkapnya.

Astu memberikan beberapa tips untuk meraih beasiswa ke luar negeri, yang pertama harus percaya diri, rajin beribadah, rajin memperdalam IELTS sebagai syarat mencari beasiswa, serta mempersiapkan prestasi akademik yang baik. Hal itulah yang akan menunjang dalam mendaftar beasiswa.

Untuk teman-teman mahasiswa UII lainnya, ia berpesan teruslah berjuang mencari beasiswa kuliah di luar negeri. Setelah lulus dari UQ, ia segera berencana untuk melajutkan studi masternya di Australia. (MDP)