Berprestasi Akademik dan Aktif Berorganisasi
Bagi sebagian mahasiswa, serangkaian tugas kuliah sudah dirasa menyibukkan, apalagi jika harus menyeimbangkan dengan kegiatan di luar kampus. Memiliki prestasi yang imbang di dalam maupun di luar kampus tentu menjadi impian bagi banyak mahasiswa. Namun, mewujudkannya tidak semudah membalikkan telapak tangan, ada banyak keringat perjuangan di dalamnya. Seperti yang dirasakan oleh Titania Mukti, S.E., alumni Ekonomi Islam UII yang berhasil meraih pin emas wisuda periode V TA 2019/2020 dengan IPK 3,99.
Dalam kegiatan Bincang Bareng Mahasiswa (BBM) yang diselenggarakan oleh Program Studi Ekonomi Islam, pada Sabtu (18/7), Titania Mukti atau yang akrab disapa Titan menyebutkan dirinya sebenarnya tidak pernah mengejar IPK yang tinggi, semua pencapaiannya di dalam kampus bisa dikatakan sebagai suatu proses yang mengalir saja. Dirinya lebih berfokus pada kegiatan di luar kampus, khususnya olimpiade. Dari olimpiade ini lah, Titan bisa mendapatkan ilmu akademis yang mana didominasi oleh mater-materi yang lebih up to date. Sehingga ia sangat terbantu ketika mengikuti perkuliahan di kelas.
Meskipun tak sejalan dengan bidang akademik yang ia tempuh di Ekonomi Islam, Titan mengakui ada banyak manfaat lain yang diperoleh dari berorganisasi baik di dalam maupun di luar kampus. Mulai dari belajar bersosialisasi, public speaking, hingga memahami setiap individu. Ia pun pernah bergabung dalam organisasi Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Fakultas Ilmu Agama Islam UII selama satu tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk lebih mencari pengalaman di luar kampus.
Salah satu pengalaman yang tak terlupakan bagi Titan adalah ketika mengikuti sosial project, National Youth Inspiration (NAYS) di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Titan menuturkan bahwa dirinya tidak pernah menyangka akan mendapatkan beasiswa full funded pada kegiatan tersebut. Meskipun beasiswa yang diperoleh tidak berasal dari UII, namun Titan mengakui dukungan besar yang diberikan oleh pihak kampus berupa dua kardus penuh berisi buku-buku baru. Hal ini sesuai dengan prestasi UII sebagai kampus nomor 1 dalam bidang pengabdian masyarakat.
Dengan berbagai kesibukan di luar kampus, tak lantas membuat Titan jadi keteteran materi perkuliahan. Menurutnya, memperhatikan kontrak belajar dan komponen penilaian yang diberikan di setiap pertemuan pertama perkuliahan oleh dosen adalah strategi suksesnya meraih keseimbangan prestasi di dalam maupun di luar kampus. Kontrak belajar dan komponen penilaian membantu titan menyusun rencana selama satu semester ke depan, dengan mempertimbangkan setiap detail dari dua hal tersebut.
“Kalau dosennya bilang porsi tugas ini besar, ya aku bakalan serius kerjakan setiap tugas, nanti di UAS atau UTS nya aku bisa lebih santai. Selain itu, aku juga lihat porsi beban materi semester itu, kalau berat pasti aku kurangi kegiatan luar kampusnya.” tuturnya.
Selain itu, Titan juga selalu berusaha menyusun jadwal kuliah dengan memberikan minimal tiga hari libur secara berturut. Hal ini dilakukannya untuk memberikan kesempatan dirinya untuk bisa menghadiri kegiatan-kegiatan di luar kampus.
Meskipun disibukkan dengan berbagai kegiatan di luar kampus, Titan selalu berusaha untuk memprioritaskan tugas kampusnya. Ia juga tidak pernah segan untuk meminta pertolongan temannya ketika ada materi yang tidak dipahami. Menurutnya, ketika belajar dengan teman akan ada diskusi yang lebih santai, sehingga materi pun jadi lebih mudah untuk dipahami.
Titan berpesan untuk selalu memaksimalkan potensi yang dimiliki dan jangan pernah takut untuk mencoba. Tak harus menjadi sama seperti seseorang, karena setiap individu adalah unik sehingga potensinya pun beragam. “Kalau kita tidak mencoba, kita nggak akan pernah tau seberapa besar kemampuan kita. Lagian dengan mencoba kita punya dua peluang yaitu pengalaman atau pembelajaran.” ucapnya.
Selain itu, Titan juga menyampaikan bahwa wajar bagi mahasiswa dirundung rasa malas, “Malas itu wajar, aku juga pernah. Tapi ya harus melawan ego itu, harus selalu diingat ketika kita malas tuh ada orang tua yang berharap besar ke kita, mereka sudah berjuang biar kita bisa kuliah.” ujarnya. (VTR/RS)