Berkolaborasi Demi Tingkatkan Potensi Negeri

Di era keterbukaan seperti sekarang, menjalin kolaborasi dengan institusi lain bukan lagi menjadi pilihan namun telah menjadi keniscayaan. Dengan kolaborasi, institusi dapat mencapai banyak manfaat dan efisiensi yang tidak akan muncul manakala bekerja sendiri. Hal ini semakin nyata dengan semakin tumbuhnya ekonomi digital di era disruptif. Sejalan dengan hal itu, Universitas Islam Indonesia (UII) terus berusaha menumbuhkan simpul-simpul kolaborasi dengan berbagai institusi yang ada di Indonesia.

Sebagaimana tergambar dalam momen penandatanganan memorandum of understanding di antara UII dan Universitas Telkom yang berlangsung di Gedung Rektorat GBPH Prabuningrat UII pada Jumát (7/12). Dalam acara tersebut, kedua pihak sepakat saling berbagi pengalaman dan sumberdaya guna meningkatkan setiap potensi yang ada.

Rektor UII, Fathul Wahid, M.Sc., Ph.D menyampaikan harapannya agar penandatanganan MoU menjadi landasan bagi melejitnya potensi-potensi yang dimiliki oleh kedua universitas. “Wikinomics memiliki tiga ciri penting yakni, prinsip open, peer, dan sharing. Ke depan sudah tidak zaman lagi apabila kita hanya bekerja sendiri sebab seringkali ada beberapa sumberdaya atau kompetensi yang tidak kita kuasasi namun ada di pihak lain, begitu pun sebaliknya”, ungkap Fathul.

Ia pun meyakini pentingnya peer atau rekan kerja/kolaborasi yang dapat saling menginspirasi serta berbagi pengalaman guna melahirkan kontribusi-kontribusi yang nyata tidak hanya bagi institusi namun juga bagi bangsa.

Sementara itu, Rektor Universitas Telkom, Prof. Dr. Adiwijaya turut mengamini apa yang disampaikan Fathul Wahid. Pihaknya mengaku antusias dapat berkolaborasi dengan UII. Terlebih kedua universitas sebelumnya sudah cukup sering terlibat kolaborasi hanya namun belum diformalkan lewat MoU.

“Kerjasama yang kita sepakati pada hari ini semoga tidak hanya membawa manfaat untuk kedua institusi kita namun yang lebih penting bagi negeri ini”, ungkapnya.

Bagi Prof. Adiwijaya, UII bukan nama yang asing baginya karena menurutnya ia sudah mengenal nama UII sejak duduk di bangku sekolah dasar. Ia pun sempat bercita-cita ingin menimba ilmu di UII.

Saat ini Universitas Telkom memiliki jumlah mahasiswa mencapai 28.000 orang. Dengan jumlah student body yang cukup besar, ia yakin banyak aspek yang dapat dikembangkan. Salah satunya yakni pihaknya ingin semakin menyempurnakan raihan QS Star di kampusnya. Dalam hal ini, ia tertarik belajar ke UII bagaimana para dosen dapat lebih rajin meneliti dan menjalin kerjasama riset antar universitas.