Berhijrah Memuliakan Bulan Muharram
Bulan Muharram dapat diisi dengan berbagai amalan positif. Karena selain erat dengan tahun baru Islam dan peristiwa hijrah, bulan ini juga sarat dengan kemuliaan. Seperti disampaikan Ust. Wijayanto dalam ceramahnya pada 10 Muharram 1441 H (10/9) di Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia (UII). Disebutkan oleh Ust. Wijayanto bahwa asas dari kehidupan adalah hijrah.
“Bahkan darah dalam tubuh kita pun harus berhijrah karena kalau tidak maka kita akan meninggal karena darah harus dialirkan ke seluruh tubuh, tidak bisa hanya berhenti disatu bagian tubuh saja.” ucapnya.
Menurut Ust. Wijayanto, hijrah menjadi tuntutan karena beberapa hal seperti jika hukum agama sudah tidak terlaksana dengan baik, membahayakan secara fisik, membahayakan kehormatan, menyingkir dari kemaksiatan, dan ingin meningkatkan ilmu agama.
Di samping itu, ia juga mengungkap kemuliaan bulan Asy-Syuro ini. “Bulan syura adalah bulan taubat maka pemaknaannya adalah memuliakan kita dengan taubat. Kenapa kita harus bertaubat? Karena ada dua hal yakni karena setiap waktu kita harus ada amal dan setiap amal harus tahu waktu”, imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa orang dzalim memiliki banyak waktu tetapi tidak beramal. Sedangkan tidak sedikit dari umat muslim yang memiliki manajemen waktu yang buruk sehingga banyak waktu terbuang untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.
5 Hal Penting Sebelum Hijrah
Selanjutnya untuk berhijrah dan berubah menuju lebih baik maka dibutuhkan lima hal. “Pertama adalah mulai untuk menghadirkan agama dalam suasana kehidupan. Di manapun dan kapanpun berusaha untuk membuat suasana agama karena orang itu bergantung pada suasana. Kedua yakni diperlukan teman dekat karena mereka akan mempengaruhi kita menjadi lebih baik ataupun sebaliknya jadi harus berhati-hati dalam memilih teman-teman dekat. Pilih teman-teman yang mengingatkan akan ibadah”, jelasnya.
“Ketiga kita harus belajar agama terus, rutin, dan konsisten. Keempat yakni kita harus punya figur atau murobbi agar ketika kita memiliki masalah kita memiliki guru yang bisa dijadikan panutan atau dimintai pendapat dan yang terakhir adalah pastikan untuk menyertakan Allah dalam setiap kegiatan. Selalu awali dengan bismillah dan selalalu mulai dengan Allah agar kita tetap dalam hijrah dan doa terbukti dapat mencegah maksiat. Karena hijrah yang kita harapakan bukan hanya dalam atribut tetapi juga dalam attitude”, pungkasnya. (DRD/ESP)