Belajar Dakwah Internasional Dari Mohamed Salah
Dalam rangka mewujudkan catur dharma yang ke-empat yaitu dakwah Islamiyah, Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Pelatihan Dakwah Internasional Bil Kitabah. Pelatihan bertema “Lincah dalam Menulis, Mondial dalam Berdakwah” ini bertujuan menambah wawasan dosen-dosen UII dalam menulis Buletin Ilmiah Al-Islamiyah edisi Internasional. Acara diadakan di GKU Prof. dr. Sardjito, kampus terpadu UII pada Kamis (27/10).
Rencananya tulisan ilmiah tersebut akan diterjemahkan dalam Bahasa Inggris maupun Bahasa Arab. Dalam kesempatan ini terdapat dua pemateri yaitu Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D dan Dosen Ilmu Komunikasi UII Dr. rer. Soc. Masduki, S.Ag., M.Si., M.A.
Dalam sambutannya, Drs. Nanang Nuryanta, M.Pd selaku Direktur DPPAI berharap berdakwah tidak hanya dalam lingkup internal, tetapi juga internasional. Ia juga menyampaikan program Bil Kitabah adalah salah satu medium berdakwah yang diharapkan mudah diterima oleh umat.
“Sering kali dosen ketika harus melakukan dakwah Bil lisan, Bil hal mungkin punya keterbatasan, maka medium yang bisa juga dilakukan adalah Bil Kitabah. Harapannya dengan Bil Kitabah ini akan semakin lebih sampai kepada umat yang mereka bisa menikmati melalui tulisan.” Jelasnya. Selain melalui Bil Kitabah, DPPAI juga memiliki ruang lain untuk berdakwah salah satunya bekerjasama dengan Radio UNISIA UII.
Kemudian acara dilanjutkan dengan materi oleh Prof. Fathul Wahid tentang Urgensi Dakwah Internasional dan Problem Dakwah Kontemporer. Dalam penyampaiannya, Prof. Fathul menyebutkan hasil penelitian dari Stanford University, mengenai peran Mohamed Salah sebagai Muslim di Klub Sepak Bola Liverpool yang memiliki dampak yang luar biasa.
“Misalnya kalau kita liat tingkat kriminalitas di Merseyside itu menurun 18,9%. Lalu cuitan anti muslim di twitter hingga pendukung Liverpool ini menurun 50% hanya karena seorang Mohamed Salah,” terang Prof Fathul. Ia menyimpulkan sosok Mohamed Salah telah memberikan contoh seorang muslim yang baik sehingga Islam dikenal sebagai agama yang baik berdasarkan perilaku seorang Mohamad Saleh.
Prof. Fathul juga menambahkan bahwa kesan buruk pada Islam dapat diperbaiki dengan berperilaku dan rendah hati kepada setiap orang. “Kesan jelek itu bisa diturunkan, dakwah bagi saya salah satunya bertujuan untuk itu. Karena Islam ini sering salah dipersepsikan di banyak tempat,” tambah Prof Fathul.
Di sisi lain, Dr. rer. Soc. Masduki dalan materi Kreasi Tulisan Dakwah Internasional, menyampaikan hal yang penting dalam berkomunikasi adalah platform komunikasinya. “Sekarang di era digital cukup satu tulisan sederhana itu bisa alirkan kemana-mana.” Jelasnya.
Kemudian ia menambahkan hal penting dalam kepenulisan yang harus diperhatikan adalah cara menulis dan orang yang menulis. Menulis pada era digital juga penting untuk memperhatikan engagement, yaitu menyesuaikan apa yang disampaikan dengan target sasaran. Setelah itu dampak dari setiap tulisan yang telah dipublikasikan juga diperhatikan untuk mengetahui respon audiens.
Terakhir acara ditutup dengan penyampaian ketentuan penulisan Buletin Al-Islamiyah Edisi Internasional yang diwakili oleh Ustadz Fathurrahman Al Katitanji, S.H.I. (LY/ESP)