Attitude dan Time Management Untuk Raih Sukses Sejak Dini
Soft skill adalah kemampuan penting yang perlu diperkuat setiap mahasiswa. Soft skill sangat membantu mahasiswa untuk melanjutkan karir di dunia kerja. Tidak hanya itu, soft skill juga menunjang bagi mereka yang ingin melanjutkan studi. Di antara soft skill terpenting adalah attitude dan time management. Seperti disampaikan oleh Mokhammad Nasyih Aminullah dalam webinar dengan tema Career Planning Mahasiswa “biasa-biasa” softskill planning penting atau gak penting. Acara ini digelar oleh program studi Teknik Elektro UII.
Nasyih menyampaikan salah satu soft skill yang harus dipunyai mahasiswa adalah time management. Manajemen untuk mengatur waktu sangat mempermudah dalam penyelesaian pekerjaan ketika sudah terjun langsung ke lapangan nanti.
Pengalaman adalah guru terbaik begitulah yang disampaikan Nasyih. Ia menyampaikan jika biasanya motivator harus melakukan hal ini dan hal itu tapi sesi kali ini bisa dibalik dengan akan melakukan ini melalui pengalaman yang sudah dialaminya.
Ia juga berbagi tips-tips untuk mencapai kesuksesan. “Jangan sampai kuliah tanpa planning karena hal tersebut akan menyulitkan diri sendiri. Planning harus direncanakan sedetail mungkin dengan tujuan yang jelas agar tidak menjadi imajinasi semata. Suatu tujuan dapat diibaratkan seperti cinta. Sama-sama harus dinyatakan agar berhasil mencapainya. Tujuan yang ditetapkan harus tetap rasional sehingga membuat semangat dan bukan membuat tertekan”, imbuhnya.
Selanjutnya, ia menambahkan bahwa yang tidak kalah penting adalah attitude atau sikap. Attitude menjadi kunci utama ketika bersosialisasi dengan orang lain terlebih ketika sedang mencari pekerjaan. Untuk mencapai sukses pun tidak hanya mengandalkan kemampuan tapi attitude atau sikap juga harus diperhatikan.
“Jangan berfoya-foya, mulailah untuk menabung atau berinvestasi hidup yang sederhana jangan menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang tidak perlu dan mubazir. Terus tingkatkan diri jangan pernah merasa puas di tahun 2030 kemungkinan 23 juta pekerjaan akan digantikan oleh otomasi dan akan ada pekerjaan baru yang ada yang menjadi kesempatan. Karena pekerjaan baru banyak yang belum belajar dan tergantung pada kemampuan fleksibel untuk pekerjaan baru”, katanya lagi.
Terakhir, ia menyarankan untuk membiasakan yang baik dan mengubah kebiasaan buruk ataupun menerapkan satu kebiasan baru secara konsisten. Ia berkisah dirinya yang dulu gemar sekali bermain game online dan mulai merubah kebiasaannya mengurangi main game online minimal satu jam perhari.
Dengan mengubah kebiasaan tersebut ia merasakan performa kerjanya menjadi lebih bagus. Kebiasaan baik juga dapat diterapkan misal dengan membaca buku minimal satu jam perhari yang nantinya akan banyak membantu meningkatkan kemampuan diri sendiri dan dapat mencapai tujuan hidup lebih cepat. (HN/ESP)