Aspek Preventif Perlu Ditekankan Dalam Memerangi Narkoba
Semakin meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia turut menjadi perhatian penting bagi Universitas Islam Indonesia (UII). Sebagai bentuk kepedulian UII pada pencegahan penyebaran Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA), maka UII melalui Pusat Studi NAPZA menggelar simposium pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba yang mengangkat tema “Kenali dan Perangi Narkoba Langkah Awal Menyelamatkan Generasi Penerus Bangsa’’. Kegiatan simposium juga merupakan bagian dari puncak acara milad ke-5 Pusat Studi NAPZA UII.
Acara ini digelar di Auditorium Fakultas Kedokteran UII, Kamis (22/2) dengan melibatkan pembicara dari internal UII dan BNN Provinsi DIY. Turut hadir dalam acara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP DIY, Bambang Wiryanto, S.Si.
Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH, LLM, M.Hum,Ph.D menyampaikan pentingnya aspek preventif dalam upaya memerangi bahaya narkoba. Menurutnya hal ini erat dengan pola penyebaran narkoba yang juga menyasar kalangan pelajar dan mahasiswa yang notabene masih awam akan bahaya zat aditif tersebut. Para pengedar semakin gencar menyasar pasar potensial yakni para generasi muda yang notabene masih awam tentang bahaya narkoba.
“Seperti dirilis oleh BNN bahwa 27,32 persen mahasiswa dan pelajar menjadi bagian dari sejumlah pengguna narkoba di Indonesia. Oleh karena itu, kiranya aspek preventif perlu lebih ditekankan dan diupayakan agar para generasi muda lebih mawas dari bahaya narkoba”, jelasnya.
Ia mendukung langkah Pusat Studi NAPZA UII yang secara kontinyu menggelar edukasi dan sosialisasi bahaya narkoba dari waktu ke waktu. Kerjasama antara UII dan BNNP DIY menurutnya juga sangat penting untuk terus dijalin agar keduanya dapat menyatukan langkah mengusir bahaya narkoba dari pintu rumah keluarga Indonesia.
Sementara itu, salah satu pemateri simposium Prof. Dr. dr. H. Soewadi, MPH, Sp.KJ(K) yang juga kepala pusat studi NAPZA UII menyampaikan bahaya penyalahgunaan narkoba memerlukan perhatian khusus. Ia menilai terus meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba yang berdampak buruk bagi kesehatan dan sosial perlu disikapi dengan cara-cara yang cerdas, seperti membentengi para mahasiswa khususnya mahasiswa baru agar paham betul kiat-kiat menghindari narkoba.
Ketua Penyelenggara Simposium, dr. Wulandari Berliani Putri, MHSM mengatakan tujuan penyelenggaraan simposium lebih kepada sosialisasi dan edukasi bahaya NAPZA di kalangan generasi muda khusunya para mahasiswa, serta di lingkungan masyarakat luas. Sebagai intitusi pendidikan, UII ingin turut berperan mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya narkoba melalui kegiatan yang positif.