Artidjo Alkostar, Hadiah dari UII untuk Indonesia
Saat mendengar nama Artidjo Alkostar, maka hal yang akan terlintas dalam benak adalah sosok “Algojo” bagi para koruptor. Ketegasannya begitu ditakuti para koruptor karena Ia tak segan menjatuhkan vonis lebih tinggi bagi para koruptor yang mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI).
Guna meneladani sosok Almarhum Artidjo Alkostar, Sabtu 18 Desember 2021, Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) melakukan ziarah ke makam Artidjo Alkostar yang berada di komplek Kampus Terpadu UII Jl. Kaliurang Km. 14,5 Sleman Yogyakarta. Sejumlah tokoh hadir dalam ziarah ini, diantaranya Ketua Mahkamah Agung RI yang juga Ketua Umum DPP IKA UII, Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H., Sekjen DPP IKA UII, Dr. Ari Yusuf amir, S.H., M.H., dan para pengurus DPP, DPW dan DPD IKA UII dari berbagai daerah. Sebagai tuan rumah, Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. beserta jajarannya juga turut mendampingi prosesi ziarah ini.
Sekjen IKA UII, Ari Yusuf Amir, menegaskan bahwa sosok Artidjo Alkostar adalah Hadiah dari UII untuk Indonesia karena begitu banyak jasa dan sikap yang bisa diteladani generasi muda. “Harapannya dengan ziarah ke makam Almarhum Artidjo Alkostar, kita akan selalu mengingat keberaniannya, idealismenya, kejujurannya, kesederhanaannya dan banyak hal terpuji lainnya yang patut dicontoh oleh generasi muda,” tegas pengacara senior itu.
Sementara itu Ketua Mahkamah Agung yang juga Ketua DPP IKA UII, Prof. Dr. Syarifuddin, S.H., M.H., memiliki dua kesan mendalam terkait sosok Almarhum Artidjo yang dikenalnya sebagai sosok pekerja keras dan memilik integritas yang tinggi. “Selama saya di Mahkamah Agung saya tidak pernah mendengar ada catatan atau pengaduan tentang Artidjo Alkostar. Yang juga sangat mengagumkan, integritas sosok Artidjo Alkostar terjaga hingga akhir hayatnya,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., juga menegaskan bahwa Almarhum Artidjo Alkostar adalah sosok yang sangat berintegritas dan berhati hati dalam segala tindakan. “Beliau sosok yang sangat menjaga apa yang ia sebut sebagai akal sehat atau sukma agar tidak tercemar dari segala hal kotor atau godaan. Dan beliau tidak hanya berkata tapi benar-benar mecontohkan. Hal itu dibuktikan saat beliau menjabat sebagai Hakim Agung,” tandasnya.
Dangan berziarah dan mengingat sosok Artidjo Alkostar, harapannya para hakim lulusan Fakultas Hukum UII juga bisa mencontoh integritasnya, dan akan muncul Artidjo-Artidjo muda lainnya dari UII.
Pahlawan Penegakan Hukum di Indonesia itu memang telah wafat pada 28 Februari 2021 lalu, namun jasa-jasa dan warisan integritas-nya tak akan pernah lekang oleh waktu. Terbukti, berbagai apresiasi terus didapatkan oleh Mantan Hakim Agung dan Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) itu.
Pada Agustus 2021 lalu, Presiden RI Joko Widodo menganugerahkan gelar Bintang Mahaputera kepada Almarhum Artidjo Alkostar. Mantan Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung RI periode 2009-2018 itu, diberi anugerah Bintang Mahaputera Adipradana atas jasa-jasanya dalam bidang penegakan hukum. Dan yang terbaru, pada November 2021 lalu, Sosok Artidjo Alkostar mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement dari Metro TV dalam ajang People of The Year 2021. (TR/RS)