Apoteker UII Lulus 100 Persen Ujian Kompetensi
Sebanyak 65 lulusan Program Studi Profesi Apoteker UII menjalani pengambilan sumpah profesi, pada Kamis (23/3), di Auditorium Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakir UII. Pada angkatan XXVIII ini, 100 persen lulusan apoteker UII dinyatakan lulus UKAI (Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia) dan dinyatakan berhak mengikuti pengambilan sumpah. Capaian ini melengkapi raihan yang telah diperoleh Program Studi Profesi Apoteker UII yang pada januari 2017 berhasil meraih akreditasi A.
Dengan adanya sumpah profesi apoteker ini, maka bertambahlah tenaga kesehatan khususnya tenaga apoteker yang sampai saat ini masih banyak dibutuhkan dipelayanan kesehatan di seluruh Indonesia ini. Karena pembangunan kesehatan adalah investasi utama bagi pembangunan sumber daya manusia saat ini.
Ketua Program Studi Profesi Apoteker UII, Dimas Adhi Pradana, M.Si., Apt., mengungkapkan tantangan ke depan akan diberlakukannya UKAI sebagai exit exam.
Menurut Dimas Adhi Pradana tuntutan masyarakat akan peran apoteker sebagai tenaga kesehatan akan semakin meningkat, sehingga perlu adanya standarisasi lulusan. “Inilah yang melatar belakangi dilaksanakannya UKAI sebagai exit exam, bentuk UKAI terdiri dari dua jenis yakni CBT (Paper Based Test) dan OSCE (Objective Structure Clinical Exmination,” ujarnya.
Sementara disampaikan Perwakilan Fungsionaris Komite Farmasi Nasional, Dra. Bambang Triwara., Apt., bahwa Komite Farmasi Nasional (KFN) mendukung sepenuhnya pelaksanaan uji kompetensi bagi apoteker di seluruh Indonesia dengan adanya surat keputusan Ketua KFN tentang panitia nasional uji kompetensi apoteker Indonesia periode 2016/2017. Upaya peningkatan kualitas dan kredibilitas penyelenggaraan uji kompetensi apoteker Indonesia diharapkan dapat terjadi melalui pengelolaan seluruh fasilitas yang menunjang secara terstandar
“Melalui uji kompetensi yang berkualitas dan terstrandarisasi diharapkan uji kompetensi dapat diselenggarakan secara berkelanjutan serta mampu menjamin dihasilkannya lulusan-lulusan pendidikan apoteker yang berkompetan,” jelasnya.
Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D. yang hadir memimpin langsung pengambilan sumpah memberikan pesan kepada apoteker baru bahwa pengambilan sumpah menjadi pertanda bahwa apoteker lulusan UII telah siap untuk terjun dan mengamalkan ilmu yang telah didapat bagi kemasalahatan dan kesehatan masyarakat. “Semakin banyaknya apoteker yang diluluskan oleh UII diharapkan makin menguatkan peran UII dalam mewujudkan program kesehatan nasional melalui kontribusi tenaga apoteker yang berkualitas dan berkredibilitas,” paparnya.
Nandang Sutrisno menuturkan, beberbagai tantangan kedepan dibidang kefarmasian akan dihadapi oleh para penyandang profesi apoteker tak terkecuali kepada lulusan UII. Salah satu masalah di bidang kefarmasian saat ini adalah peredaran obat palsu dan ilegal baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan berbagai permasalahan itu, UII sebagai perguruan tinggi yang didirikan oleh para pendiri bangsa selalu berkomitmen untuk memberikan kontribusinya mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat.
“Oleh karena itu, seletah dari UII diharapkan lulusan apoteker UII memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah sekitar terutama dalam bidang kefarmasian termasuk permasalahan peredaran obat-obatan palsu dan ilegal,” jelasnya.
Di hadapan para apoteker baru UII Nandang Sutrisno menambahkan, jadilah para apoteker UII sebagai duta-duta yang akan menebarkan kebajikan-kebajikan, menebarkan manfaat serta menaburkan kasih sayang terhadap seluruh umat manusia dan semesta alam. (NAQ/RS)