Aplikasi Natrium Ligno Sulphonate (NaLS) dan Formula Mixed Surfaktan Berbasis NaLS sebagai Enhanced Oil Recovery (EOR) Agent Berbasis Kimia
Dalam rangka Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UII, mengembangkan sebuah “Aplikasi Natrium Ligno Sulphonate (NaLS) dan Formula Mixed Surfaktan Berbasis NaLS sebagai Enhanced Oil Recovery (EOR) Agent Berbasis Kimia”.
Cakrabawa dan Nuryati (2014) menyatakan bahwa rata-rata pertumbuhan produktivitas kelapa sawit Indonesia mengalami peningkatan dimana produktivitas tertinggi dicapai pada tahun 2013 sebesar 3,85 ton/ha. Dari pertumbuhan produktivitas kelapa sawit Indonesia, dimanfaatkanlah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) sebagai bahan penelitian Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan limbah industri Crude Palm Oil (CPO) yang sangat melimpah (Prakoso, 2016).
Kandungan TKKS meliputi selulosa (41-46,5%), hemiselulosa (25,3-33,8 %), dan lignin (27,6-32,5%) (Suriyani, 2009). Menurut Fengel dan Wegener (1995) Kandungan TKKS yang dapat dimaksimalkan pemanfaatannya adalah lignin. Lignin memiliki gugus fungsi seperti hidroksi, karbonil dan metoksi serta memiliki kelarutan yang rendah terhadap air sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai perekat, plastic biodegradable dan surfaktan. Proses ini diharapkan dapat mengambil lebih banyak minyak dari dalam reservoir dengan kerja yang lebih baik.
Dalam penelitian ini akan digunakan Natrium lignosulfonat (NaLS) sebagai surfaktan dalam proses EOR, selain itu dilakukan juga formulasi mixed surfaktan berbasis Natrium lignosulfonat (NaLS) dengan sabun natrium dan co-surfaktan berupa n-oktanol. Pada formulasi yang dibuat dilakukan dengan berbagai macam variasi (perbandingan Natrium lignosulfonat (NaLS), sabun natrium dan co-surfaktan) untuk menghasilkan nilai IFT terendah 10-3 dan optimum selama 3 bulan. Natrium lignosulfonat (NaLS) akan dipastikan baik sebagai agen EOR ketika nilai IFT diperoleh pada skala 10-3, tidak ada endapan dalam uji kompatibilitas selama 24 jam, emulsi stabil terbentuk pada uji perilaku fase selama 24 jam.
Hasil yang diperoleh dari beberapa uji yang dilakukan, dalam rangkaian uji IFT, menunjukkan bahwa Natrium lignosulfonat (NaLS) dapat digunakan sebagai agen EOR, tidak ada endapan dalam uji kompatibilitas selama 24 jam, sebab jika terbentuk endapan menunjukkan bahwa efektifitasnya akan jelek karena dapat menyebabkan penyumbatan pada batuan. Dalam uji behavior, surfaktan hasil dengan minyak, dengan perbandingan 1:1, dalam satu jam didiamkan diamati perubahannya, terlihat terjadi interaksi antara minyak dengan surfaktan yang ditandai dengan adanya atau terbentuknya tiga fase. Hasil uji agen EOR juga meyakinkan, bahwa larutan surfaktan formula mixed formulasi 8 dan 9 memiliki nilai IFT 10-3 dan tidak ada endapan dalam kompatibilitas, pembentukan fase dalam uji behavior, dan sangat stabil pada uji stabilitas termal.