,

Antisipasi Varian Baru, Vaksinasi Massal Kembali Digelar di UII

Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga D.I. Yogyakarta, dan Dinas Kesehatan D.I. Yogyakarta menggelar vaksinasi massal untuk masyarakat umum di Gedung Fakultas Hukum UII pada Sabtu (18/6). Pelaksanaan vaksinasi yang juga menggandeng Puskesmas Pakem, Ngaglik 1, Ngemplak 1, dan Ngemplak 2 ini sebagai upaya merespons varian baru Covid-19.

Ditemui di sela-sela pelaksanaan vaksinasi, Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Dinkes D.I. Yogyakarta, Puji Sutarjo, S.Kp.Ns., MPH. mengemukakan bahwa target jumlah vaksinasi massal kali ini minimal 1000 dosis.

Puji mengungkapkan rasa terima kasihnya atas antusias dan kepedulian masyarakat akan kegiatan vaksinasi. Hal ini bisa dilihat dari data administrasi pendaftar yang mencapai angka 1500 lebih. Pendaftar ini terdiri dari penerima vaksin dosis 1, dosis 2, serta booster.

Lebih lanjut Puji menjelaskan, hari ini untuk dosis 1 melayani vaksin jenis AstraZeneca, Moderna, dan Sinovac. Vaksin dosis 2 disediakan jenis Corovax dan Pfizer. Sedangkan untuk dosis ketiga atau booster persediaan vaksin jauh lebih banyak guna memenuhi kebutuhan. Vaksin yang disediakan ada 4 jenis yakni, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, dan Sinovac.

Selain menghimbau masyarakat untuk melengkapi dosis vaksinnya, Puji juga berpesan agar masyarat D.I. Yogyakarta terus menjaga ketat protokol kesehatan. Kebiasaan baik yang terbangun selama menghadapi pandemi Covid-19 sebaiknya tetap diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ia berpesan agar masyarakat terus menjaga imunitas baik dengan konsumsi makanan yang bergizi, cuci tangan, dan memakai masker.

Menyikapi kebijakan pemerintah pusat yang sudah membolehkan melepas masker di ruang terbuka, bukan berarti kita tidak diperbolehkan memakainya. ”Memakai masker tidak hanya akan mencegah kita terhindar dari Covid-19, namun juga penyakit pernapasan lainnya. Untuk itu, bagi masyarakat yang ingin tetap memakai masker saat beraktivitas akan menjadi hal yang baik,” tandas Puji.

Diungkapkan Puji, saat ini berdasarkan data statisik Dinkes D.I. Yogyakarta angka positif Covid-19 sudah sangat landai dan dalam beberapa hari terakhir menyentuh angka 0. Namun, Puji berpesan bukan berarti hal tersebut menandakan kita aman dari risiko untuk terinfeksi Covid-19, khususnya varian baru.

Menurut Puji, setelah berkembangnya kejadian varian baru di berbagai negara seperti China, biasanya nanti juga akan berkembang di Indonesia. “Vaksinasi booster adalah salah satu ikhtiar agar mencegah kembalinya gelombang Covid-19,” tutupnya.

Pelaksanaan vaksinasi massal yang untuk kesekian kalinya digelar di Kampus UII ini juga melibatkan dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran UII. Para dosen yang terlibat menempati meja kedua dan ketiga, yakni bagian skrining kesehatan dan menyuntik. Sedangkan mahasiswa membantu di meja pertama atau bagian administrasi, serta meja kedua yakni pemeriksaan suhu tubuh dan tekanan darah.

Ditemui di tempat yang sama, dosen Fakultas Kedokteran UII, dr. Kuswati, M.Sc. menuturkan bahwa syarat orang yang bisa mendapatkan vaksin booster adalah dalam kondisi sehat dan tidak terpapar Covid-19. Bilamana sudah pernah terpapar, maka minimal jarak 3 bulan setelah terinfeksi jika bergejala berat. Sedangkan untuk gejala ringan minimal jarak 1 bulan. (UAH/RS)