Antisipasi Cyberbullying, UII Selenggarakan Workshop Digital Literacy

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menunjukkan perannya dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa dengan memberikan pelatihan dan pembekalan dibidang pemanfaatan teknologi digital dan internet. Sebagai institusi perguruan tinggi nasional tertua di Indonesia, UII memiliki komitmen untuk mendidik generasi muda agar memiliki wawasan yang luas dan berkarakter insan ulil albab.

Salah satu langkah UII dalam mendidik generasi muda dituangkan dalam workshop yang diadakan oleh Program Studi Bahasa Inggris UII. Workshop yang berlangsung di Gedung Moh. Hatta, Perpustakaan Pusat UII, Senin (13/11), tersebut mengangkat tema Digital Literacy atau literasi digital, dihadiri oleh puluhan siswa/i SMA Sederajat yang berada di Yogyakarta.
Literasi digital sendiri tidak hanya kita pahami sebagai bagaimana menggunakan teknologi digital dengan baik dan benar, namun lebih jauh bagaimana seseorang bersikap terhadap teknologi digital itu sendiri.

Ratna Permata Sari, S.I.Kom., MA. Selaku pemateri membuka workshop dengan memberikan gambaran umum bagaimana perilaku pengguna internet di Indonesia. Menurutnya, pengguna internet di Indonesia masih minim kesadaran akan pentingnya literasi digital. “Dibandingkan India yang sama-sama adalah negara berkembang, Indonesia masih ketinggalan jika dilihat dari perspektif kesadaran pengguna internetnya akan literasi digital tersebut,” ungkapnya.

Lebih lanjut dihadapan siswa-siswi SMA peserta workshop, Ratna memaparkan dampak negatif dari penggunaan internet. Salah satu yang menjadi bahasan menarik ialah cyberbullying, yaitu kegiatan bully, kekerasan, ancaman, atau ejekan yang dilakukan di dunia maya. Menurutnya, cyberbullying sudah masuk ke tahap yang sangat serius bahkan tidak sedikit orang yang bunuh diri akibat dari cyberbullying tersebut. Untuk meningkatkan kesadaran siswa, Ratna mengajak peserta workshop untuk membentuk grup yang  kemudian menjelaskan mengenai cyberbullying dengan cara mereka masing-masing.

Di penghujung workshop, Ratna berpesan kepada seluruh peserta workshop agar dapat menyikapi secara bijak penggunaan internet. Sesungguhnya digital literasi adalah melek huruf dibidang digital. “Kita harus bijak menggunakan internet dan sosial media. Kalau dulu ada yang bilang ‘think before you speak’ kalau sekarang saya bilang ‘think before you click’. Karena kita harus bertanggung jawab atas semua yang sudah kita klik di internet,” tutupnya. (MHH/RS)