Alumni Sebagai Aset Berharga Bagi Perguruan Tinggi
Alumni yang berkualitas dan mampu menghasilkan ‘artefak’ akademik guna memecahkan masalah bangsa merupakan aset berharga bagi perguruan tinggi. Ketika hal ini bisa dijamin, perguruan tinggi khususnya Universitas Islam Indonesia (UII) masih punya alasan untuk tetap hidup.
Demikian disampaikan Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. pada acara Pelantikan dan Rapat Kerja Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UII Provinsi DIY serta Pelantikan Dewan Pengurus Daerah (DPD) IKA UII Se-DIY di Auditorium K.H. Abdulkahar Muzakkir Kampus Terpadu UII, Sabtu (18/12).
Prof. Fathul Wahid dalam sambutannya mengemukakan, UII dapat tumbuh dan berkembang hingga saat ini karena tak lepas dari keikhlasan para pendiri UII, doa dan dukungan banyak pihak terutama para alumni, serta ikhtiar keluarga besar UII dalam merawat amanah dan meneruskan cita-cita para pendiri UII.
Karenanya di dalam menjalankan amanah, Prof. Fathul Wahid mengajak para jajaran yang dilantik untuk membayangkan peran yang bisa dijadikan pedoman untuk membawa UII tetap berada pada koridor amanah founding fathers UII.
Peranan itu mencakup tiga hal, lanjut Prof. Fathul Wahid. Pertama adalah peran ke luar. Ketika keluar (lulus) dari kampus, peran Alumni UII adalah menjadi duta besar yang mewakili UII di ranah publik. Apa yang ditampakkan oleh alumni menjadi pencerminan UII di mata publik. Untuk itu ia berpesan agar para Alumni menjaga konsistensi dan integritas.
Peranan kedua adalah peran ke samping yang merupakan peran sesama alumni untuk saling menguatkan dan saling mengingatkan. “Jangan sampai ada alumni yang terpeleset dan jatuh sangat dalam terjerat kasus korupsi. Ketika kumpul IKA UII saya yakin energi positif itu akan menghilangkan lelah dan meluruskan niat ke arah yang benar,” tandas Prof. Fathul Wahid.
Kemudian peranan terakhir adalah peranan ke dalam. Dijelaskan Prof. Fathul Wahid, Alumni UII harus menjadi kontributor dalam pertumbuhan kampus. Alumni diharapkan bisa memberikan masukan yang konstruktif dan membuat program yang bisa membimbing para adik-adik mahasiswa.
Sementara itu, Ketua Umum DPP IKA UII Prof. Dr. Syarifuddin, S.H., M.H. menaruh harapan besar kepada pengurus yang baru saja dilantik. “Mengapa demikian?, karena di sini terletak kampus yang membesarkan kita semua. Dengan posisi itu, DPW IKA UII DIY sejatinya adalah tuan rumah bagi DPW lainnya,” tutur Prof. Syariffudin.
Prof. Syarifuddin yang saat ini juga sebagai Ketua Mahkamah Agung RI berharap para pengurus bisa menunjukkan keaktifannya dalam meretas dan menjalankan agenda-agenda penting yang berdimensi keummatan dan kebangsaan.
Lebih lanjut, Prof. Syarifuddin melihat adanya antusiasme besar selama dua tahun perjalanan kepengurusan DPP IKA UII Periode 2019-2024. Menurutnya, hal itu menandakan bahwa alumni UII mewarisi jiwa profetik dan rasa kepedulian sosial yang besar sebagaimana dicontohkan para pendirinya.
“Saya percaya apabila antusiasme itu terus kita kapitalisasi maka akan menjadi bola salju yang terus membesar. Apalagi sejak kelahirannya pada 8 Juli 1945, UII telah meluluskan hampir 110.000 alumni yang telah tersebar di seluruh penjuru nusantara. Bahkan alumni UII telah berdiaspora ke beberapa negara di dunia,” paparnya. (IAA/RS)