,

Al-Quran Produk Langit Namun Sangat Membumi

Dalam rangkaian kegiatan Bahana Syiar Ramadhan (BASYIRO) 2023, Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Tablig Akbar dengan tajuk “Membumikan Al-Quran, Merajut Persaudaraan dalam Keberagaman”. Kegiatan tersebut turut mengundang Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi dan bertempat di Pondok Pesantren UII Putra, Condongcatur, pada Sabtu (01/04).

Acara dibuka oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, & Alumni, Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag. Ia menyampaikan bahwa Al-Quran mengandung nilai ideal-moral untuk diamalkan. “Bagaimana kita implementasikan untuk merajuk persaudaraan. Bukan hanya persaudaraan seiman, tentu saja, tetapi juga persaudaraan sebangsa setanah air,” tuturnya.

Sementara itu dalam pemaparannya, Habib Muhammad menjelaskan sejarah pencatatan Al-Quran hingga akhirnya berkembang menjadi berbagai versi terjemah. “Quran itu kadang satu kata, yang lafaznya itu mengandung banyak makna. Alhamdulillah sekarang ini sudah banyak terjemah namun sifatnya bukan terjemah litterlejk, namun terjemah tafsiriyyah… menterjemahkan makna,” ujar Habib Muhammad. Salah satunya adalah terjemah Al-Quran yang diterbitkan UII bersama Gus Baha.

Sebagai pedoman hidup, Habib Muhammad menerangkan kedudukan Al-Quran yang sangat berkaitan dengan keseharian, baik dalam bidang kesehatan, sosial, hingga ekonomi. Misal saja, banyak ayat Al-Quran yang menjelaskan mengenai fenomena kemasyarakatan, seperti utang-piutang, pernikahan, hingga warisan.

“Keterangan hukum paling detail di Quran itu ternyata hukum warisan. Karena banyaknya konflik yang muncul karena urusan warisan. Warisan itu nilainya sama fitnahnya bisa gede fitnahnya. Nilai enggak seberapa, tapi urusan warisannya kalau enggak hati-hati, bahaya,” imbuhnya lagi.

Mengenai hubungan dengan nonmuslim, Habib Muhammad menyampaikan pentingnya menjadi potret Islam yang baik. “Tunjukkanlah Islam itu yang bagus dari diri kita. Akhlak kita yang mulia, bersikap kita yang baik, bagaimana kita itu bersikap lemah lembut … artinya Quran ini sekalipun ini produk langit, namun sangat membumi,” pungkasnya.

Tablig Akbar turut dihadiri pula oleh Direktur Pondok Pesantren UII, Dr. Tamyiz Mukharrom, M.A., Pengasuh Pondok Pesantren UII Putra, Dr. Suyanto, S.Ag., M.S.I., M.Pd., Pengasuh Pondok Pesantren UII Putri, Fuat Hasanudin, Lc., M.A., sejumlah dosen, ustaz, beserta tokoh masyarakat. (JRM/ESP)