Ajaran Islam Agar Selamat dari Wabah
Wabah membawa dampak yang besar bagi semua kalangan masyarakat. Orang yang sibuk mencari popularitas, di masa ini popularitasannya tidak dapat menjamin keselamatannya dari virus corona ini. Begitu pula dengan orang yang mencari pekerjaan dengan kepandaian dan kecerdasannya, banyak pula yang harus di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dari perusahaan. Orang yang memiliki usaha dan bisnis besar, sekarang harus rela usahanya sepi akan pembeli. Topik ini menjadi bahasan pada kajian Ulil Albab Ramadan Universitas Islam Indonesia (UII), Minggu (17/5), menghadirkan Ustadz Adi Abdillah.
Ustadz Adi Abdillah menegaskan bahwa wabah ini terjadi atas izin Allah Swt. Kita sebagai manusia haruslah bergantung hanya kepada-Nya, sebab appaun yang dimiliki di dunia ini hanyalah titipan dari-Nya. Banyaknya orang yang meninggal karena virus ini di setiap penjuru dunia, sudah cukup menjelaskan bahwa virus memantikan benar-benar telah ada. “Virus ini memang ada tapi bisa jadi ini hanya dihembuskan oleh orang tertentu yang membuat siapapun takut. maka berserah dirilah hanya kepada Allah,” jelasnya.
Cara agar terhindar dari virus corona dijelaskan oleh Ustadz Adi Abdillah dapat dilakukan dengan mengikuti peraturan dan himbauan dari pemerintah. Namun, apabila terdapat orang yang tetap nekat ibadah di masjid maka bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah di masjid jangan membodoh-bodohkan orang tersebut. Begitupun orang yang ibadah di masjid, janganlah mengkafirkan orang yang tidak ibadah di masjid. Karena setiap orang memiliki keyakinannya yang berbeda-beda. Jadi tidak boleh orang meremehkan atau merendahkan orang lain.
“Sebab kita tidak tahu dari kita ini siapa yang dimuliakan oleh Allah. Karena itu dirahasiakan oleh Allah. Jadi ini ujian, pelajaran buat kita semua bahwa ini dari Allah, untuk kita selalu istiqomah dan mendekatkan diri kepada Allah,” paparnya.
Ustadz Adi Abdillah mengatakan bahwa terdapat kabar gembira dari Al-Quran. Dalam QS. Al-Anfal ayat 33 yang artinya “dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”
Di dalam ayat tersebut, terdapat dua frase. Kalimat pertama, “bagaimana mungkin aku akan mengazab mereka sementara engkau masih ada di tengah-tengah mereka.” Engkau di sini adalah Nabi Muhammad Saw. dan Alllah tidak akan mengazab suatu kaum kalau Rasul masih di situ. Yang kedua adalah Allah memperlakukan orang yang taat dan tidak taat kepada nabi secara
berbeda. Ia hanya akan menyelamatkan orang-orang yang beriman kepada Nabi dan Allah. Namun, ketika orang yang tidak beriman atau kafir meminta azab padahal di situ terdapat Rasulullah, maka Allah tidak hanya memberkahi Nabi dan pengikutnya, melainkan orang yang tidak beriman pun diberi keselamatan oleh Allah.
Masa sekarang berbeda dengan masa Nabi karena pada masa itu masih ada beliau. Meskipun begitu, Ustadz Adi Abdillah menjelaskan bahwa kita dapat menghadirkan Rasulullah di tengah-tengah kita dengan du acara. Pertama, mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW. Sesuai dengan HR. Imam Tirmidzi yang berbunyi, “Barang siapa yang menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku, barang siapa yang mencintaiku maka dia akan bersamaku di surga”.
Sunnah-sunnah Rasulullah seperti rajin mencuci tangan. Dalam ajaran Islam kita wudhu setiap hari minimal lima kali. Maka dalam setiap wudhu tersebut sudah tentu kita akan cuci tangan. Bahkan virus corona dikatakan akan bertahan di hidup hanya selama tiga jam. Padahal jarak shalat satu dengan shalat lainnya umat Islam berkisar dua hingga tiga jam. Sunnah lainnya adalah ketika kita makan menggunakan tangan kanan, masuk ke rumah mengucapkan salam.
Ustadz Adi Abdillah menjelaskan bahwa jika yakin akan ajaran Rasulullah maka kita telah menghadirkan nur nya bersama kita. Rasulullah juga mengajarkan umatnya untuk mengucapkan doa penolak wabah selama tiga kali sehari. Doa tersebut berbunyi: “Allahuma inni a’udzu bika minal barashi, wal jununi, wal judzami, wa sayyi’il asqami.” Artinya, “Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari penyakit lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit yang buruk”.
Kedua adalah membaca shalawat nabi. Ustadz Adi Abdillah menjelaskan bahwa shalawat membawa keselamatan. Sebab barang siapa yang shalawat kepada nabi satu kali, maka ia akan dirahmati oleh Allah sebanyak 10 kali. Keutamaan lain bagi yang melaksanakan shalawat nabi adalah dikabulkan doanya, dilipatgandakan pahalanya, diangkat derajatnya, dikumpulkan bersama nabi di surga, serta mendapatkan syafaat nabi. “Tidaklah kalian masuk ke surga bukan karena amal. Melainkan karena rahmat Allah kita bisa masuk surga,” ucapnya. (SF/RS)