Ahmad Heryawan Ajak Sivitas Akademika Tegakkan Kejujuran
Majunya sebuah negara tak bisa lepas dari sikap para pemimpin di negara itu. Satu sikap yang hingga saat ini di Indonesia sulit sekali dibudayakan, yakni jujur. Jujurnya seorang pemimpin akan membawa keberkahan pada kaum yang dipimpinnya sehingga kesejahteraan kaumnya semakin meningkat.
Inilah pesan yang disampaikan Dr. (H.C) H. Ahmad Heryawan, Lc yang saat ini merupakan Gubernur Jawa Barat di hadapan sivitas akademika UII pada acara Diskusi Sivitas Akademika yang bertempat di Masjid Ulil Albab UII, Ahad (27/5).
Ia menekankan pentingnya sifat jujur bagi semua orang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tak terkecuali mahasiswa. Diskusi yang bertemakan Membangun Jiwa Kepemimpinan Berintegritas ini juga dihadiri oleh Nandang Sutrisno, S.H., LLM., M.Hum., Ph.D., (Rektor UII) serta Ir. Agus Taufiq, M.Sc., (Wakil Rektor III).
Ahmad Heryawan yang akrab disapa Kang Aher mengatakan sebagai pemimpin hendaknya berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist. Disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai pemimpin, hendaknya berkomitmen kepada kejujuran.
Dan kemudian kejujuran itu akan membawa sesuatu kepada kebaikan. “Jujur akan membawa sifat-sifat kepemimpinan yang lain. Jujur salah satunya dapat membawa kita pada komunikasi yang baik dan berkompeten, maka jika seorang pemimpin tidak berlaku jujur sesungguhnya dia merupakan orang yang tidak berkompeten,” ujarnya.
Ahmad Heryawan juga menuturkan terdapat delapan kualitas kepemimpinan yang harus dimiliki seorang pemimpin. Yakni antusiasme yang tulus, integritas, kemampuan komunikasi, loyalitas, mampu membuat keputusan, kompetensi manajerial, pemberdayaan serta karisma. Seorang pemimpin yang memenuhi kriteria kualitas kepemimpinan di atas maka dapat dikatakan pemimpin tersebut merupakan orang yang jujur.
Kang Aher mencontohkan negara maju seperti Korea. Pada tahun 70-an Indonesia memiliki pendapatan devisa negara yang masih lebih tinggi daripada Korea. Beliau mengatakan masyarakat Korea memiliki integritas akan menggunakan segala macam produk buatan sendiri.
Hal ini agar produksi dalam negeri sendiri dapat terus berkembang dan berbenah guna memenuhi masyarakat luas. “Lihatlah Korea. Negara kecil namun bisa menguasai dunia, karena apa? Karena mereka memiliki kejujuran yang tinggi sehingga muncul integritas terhadap kemauan untuk maju, bagi bangsanya,” ujarnya.
Maka dari itu Kang Aher mengajak seluruh elemen sivitas akademika untuk selalu menjunjung akan pentingnya kejujuran. Dari kejujuran selain akan membawa pada kemakmuran bagi bangsa juga akan meningkatkan nilai individu di mata Allah SWT.
“Kejujuran menjadi fundamental dalam pembangunan dan perekonomian bangsa. Apa yang terjadi jika kebohongan di mana-mana? Yang ada akan hancur bangsa ini juga akan semakin jelek nilai kita di mata Allah SWT,” pungkasnya. (ENI/ESP).