Agar Pembelajaran Daring Lebih Efektif
Berbagai macam metode pembelajaran secara daring atau online learning diterapkan di masa pandemi Covid-19. Metode pembelajaran ini menjadi penting untuk diperhatian, agar tidak menurunkan mutu pembelajaran bagi mahasiswa maupun mutu pengajaran para dosen.
Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Kajian Ramadan secara daring bertajuk “Efektifkah Pembelajaran Daring?” pada Senin (11/5). Kajian disampaikan oleh dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam UII, Siti Afifah Adawiyah, S.Pd.I., M.Pd.
Dalam paparannya Siti Afifah mengemukakan berbagai kendala yang ia temukan selama mengajar dengan pembelajaran daring. Seperti keterbatasan jaringan yang dirasakan mahasiswa di suatu wilayah tertentu, sehingga pendidik perlu melakukan pendekatan dan memperhatikan kesiapan mahasiswa baik dari segi jaringan maupun kuota. Kendala demikian, sebenarnya sudah diantisipasi oleh UII dengan menyediakan kuota Internet bagi sivitas yang menggunakan provider tertentu.
Menurutnya, kreativitas yang dimiliki pendidik sangatlah penting agar tercapai evektivitas dalam pembelajaran daring. “pendidik dituntut untuk lebih kreatif dalam pembelajaran agar kelas daring bisa lebih efektif bagi tiap individu di dalamnya,” ucapnya.
Siti Afifah menyarankan perlunya melakukan kombinasi dalam pembelajaran baik dengan sinkron dan asinkron. Dengan pembelajaran sinkron dapat menciptakan ruang kelas virtual melalui alat konferensi web yang memungkinkan mahasiswa mengajukan pertanyaan serta pendidik apat menjawab secara langsung. Hal ini mirip dengan kelas tatap muka, dimana pendidik dan mahasiswa berada dalam ruang kelas virtual dalam waktu yang sama.
Sementara pembelajaran asinkron melibatkan pembelajaran dengan pendekatan belajar mandiri. Seperti diskusi online, berkomunikasi menggunakan email, memposting video presentasi oleh pendidik di forum diskusi, serta membaca artikel. Dengan pembelajaran asinkron diperlukannya umpan balik dengan tepat waktu dan komunikasi yang jelas untuk melibatkan mahasiswa di dalamnya.
“Dosen bisa menyampaikan materinya dengan mengunggah video presentasinya beserta slide materi, kemudian peserta didik dapat membacanya dan dibarengi dengan tugas online baik mengguanakan quiz atau aplikasi kahoot,” ungkapnya. (HA/RS)