UII Fasilitasi Wisuda Sekolah Lansia GEMATI

Sebanyak 36 wisudawan dan wisudawati Sekolah Lansia GEMATI berhasil menyelesaikan studi dan mengikuti prosesi Wisuda Periode I Tahun 2024 pada Kamis (28/11) di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII). Acara yang digelar dengan penuh khidmat ini menjadi simbol semangat keberdayaan para lansia di Kota Yogyakarta.

Wisuda dihadiri sejumlah tokoh, termasuk dr. Yuni Hastutiningsih, M.Kes dari BKKBN DIY, H. Muhammad Damiri selaku Kepala Sekolah Lansia GEMATI, dan Lurah Gedongkiwo, Sunu Sari Husada, S.IP. Selain itu, hadir pula dr. Raden Edi Fitriyanto, M.GIZI, Kepala Pusat Kuliah Kerja Nyata (KKN) UII, yang mewakili pimpinan Universitas Islam Indonesia. Acara ini mencerminkan komitmen UII dalam mendukung pemberdayaan komunitas lansia di Yogyakarta.

Raden Edi Fitriyanto dalam sambutannya menekankan pentingnya peran lansia dalam masyarakat. “Usia senja haruslah dipandang sebagai fase kehidupan di mana kita masih bisa berkontribusi untuk lingkungan kita. Banyak tokoh besar di Indonesia yang berhasil menorehkan prestasi di usia lanjut,” ungkapnya. Ia mencontohkan Presiden Republik Indonesia dan Gubernur DIY yang tetap aktif memberikan kontribusi bagi bangsa.

Lebih lanjut, Edi Fitriyanto membahas masalah yang dihadapi Kota Yogyakarta terkait pengelolaan sampah. Ia menggambarkan situasi ini dengan analogi medis, “Kondisi sampah di Yogyakarta kini sudah masuk tahap kritis, ibarat seorang pasien yang sudah dirawat di ICU.” Menjawab tantangan tersebut, Sekolah Lansia GEMATI berkomitmen untuk memberdayakan para lansia dengan pengetahuan tentang pengelolaan sampah melalui kurikulum unggulan bernama JUWEH.

Edi Fitriyanto berharap dengan pemahaman tentang pengelolaan sampah dapat meningkatkan kesadaran dan keterlibatan lansia dalam menyelesaikan masalah ini, sehingga mereka bisa berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar.

Sementara itu, H. Muhammad Damiri, yang akrab disapa Mbah Damiri, juga mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaan atas pencapaian wisudawan-wisudawati. “Sekolah Lansia didirikan guna meningkatkan kesejahteraan para lansia dan mempromosikan konsep kota ramah lansia. Saya berharap ilmu yang diperoleh di sini dapat memberdayakan mereka dan menumbuhkan kemandirian,” kata Damiri.

Dalam momen ini, Lurah Gedongkiwo, Sunu Sari Husada, S.IP, menyampaikan pesan motivasi. Ia menyampaikan bahwa prosesi wisuda ini bukanlah akhir dari perjalanan para peserta, melainkan awal dari pengabdian baru mereka kepada masyarakat. “Ilmu yang telah diperoleh adalah bekal untuk menjalankan peran di tengah masyarakat,” jelasnya.

Wisuda ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat UII, yang dicanangkan melalui skema Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta hibah internal pengabdian dosen UII. Motif berharap, program ini dapat memberikan dampak yang jelas dan signifikan bagi warga, khususnya komunitas lansia, sehingga mereka tetap aktif berkontribusi di usia lanjut.

Acara ini tidak hanya menjadi momen penting bagi para wisudawan, tetapi juga bagi masyarakat Yogyakarta secara keseluruhan. Diharapkan, langkah-langkah yang diambil oleh Sekolah Lansia GEMATI akan menjadi inspirasi bagi lebih banyak individu untuk mengoptimalkan potensi mereka, tidak hanya menikmati masa tua tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan masyarakat.

Dengan semangat baru, para lulusannya kini melangkah ke dunia luar, siap untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru mereka demi meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial di komunitas mereka. Prosesi wisuda ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah tanda bahwa usia bukanlah batasan untuk berkontribusi kepada bangsa. (WHP)