UII Bermitra dengan DDTC, Konsultan Pajak Terkemuka Indonesia yang Raih Dua Penghargaan Internasional

Jurusan Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Islam Indonesia (UII) memiliki beragam kerja sama strategis di berbagai sektor. Salah satu mitra tersebut adalah Danny Darussalam Tax Center (DDTC), konsultan pajak terkemuka di Indonesia yang berkedudukan di Jakarta.

Kerja sama antara FBE UII dan DDTC meliputi sejumlah ruang lingkup. Di antaranya, termasuk DDTC Executive Internship Program yang membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk magang selama 6 bulan di DDTC. Terdapat pula DDTC Professional Recruitment, program seleksi masuk DDTC bagi mahasiswa akhir ataupun lulusan FBE UII. Lebih lanjut, kerja sama juga meliputi program seminar, pelatihan, penelitian, dan sebagainya.

DDTC sendiri baru saja memenangkan dua penghargaan internasional ITR Asia-Pacific (APAC) Tax Awards 2024 yang diberikan oleh International Tax Review (ITR), lembaga internasional yang berbasis di London, Inggris. Penghargaan pertama adalah Pro Bono Firm of the Year kelompok Regional Awards (Asia-Pasifik), sedangkan penghargaan kedua adalah Tax Dispute Firm of the Year kelompok Jurisdiction Awards (Indonesia).

Mewakili Founder DDTC Darussalam dan Danny Septriadi, Managing Partner DDTC Consulting David Hamzah Damian menerima secara langsung kedua penghargaan pada malam puncak ITR APAC Tax Awards 2024 di Leonardo Royal Hotel Tower Bridge London, Inggris, Rabu (18/9).

Founder DDTC Darussalam, menyebut bahwa seluruh kegiatan perusahaan berangkat dari realitas belum terbentuknya masyarakat melek pajak, masih rendahnya kepatuhan dan kesadaran pajak, terbatasnya jumlah basis pajak, serta belum banyaknya ahli pajak.

Karenanya, sebagian besar perolehan dari klien atas jasa profesional juga DDTC kembalikan lagi kepada masyarakat serta pemangku kepentingan di sektor perpajakan, terutama Indonesia. Kedua penghargaan tersebut menjadi bukti aspek komersial dan nonkomersial justru saling memperkuat.

“Kami percaya siklus yang tidak berhenti pada aspek komersial belaka justru akan menciptakan ekosistem pajak lebih baik karena profesi konsultan pajak bersifat mulia atau terhormat (officium nobile). Penghargaan ini akan memacu DDTC untuk tetap konsisten di jalur ini,” ujarnya.

Konsep officium nobile, sambungnya, berangkat dari anggapan bahwa pada hakikatnya suatu profesi tidak hanya berorientasi bagi keuntungan, tetapi juga bagaimana memberikan atau mendedikasikan keahliannya bagi kepentingan pajak.

Founder DDTC Danny Septriadi mengatakan seluruh pihak eksternal DDTC merupakan klien, sehingga DDTC memiliki tanggung jawab profesi kepada komunitas perpajakan. Berbagai produk, jasa, atau kegiatan selalu berfokus untuk memenuhi tanggung jawab tersebut.

“Semoga penghargaan ini dapat memacu para profesional DDTC untuk terus berkontribusi mewarnai dunia perpajakan Indonesia,” kata Danny.

Kemenangan atas Tax Dispute Firm of the Year disebut dilihat dari tingkat keberhasilan perusahaan dalam menyelesaikan sengketa pajak di berbagai sektor dengan pendekatan yang inovatif. Adapun penghargaan atas Pro Bono Firm of the Year dilihat dari komitmen perusahaan dalam memaksimalkan peran profesi di bidang perpajakan bagi publik secara luas.