Wujud Nyata Pelestarian Lingkungan, FTSP UII Menanam 27 Jenis Bambu

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar kegiatan FTSP Go Green sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Milad FTSP ke-60 pada Kamis (19/09) di Embung Pelangi UII. Kegiatan ini mendukung upaya pelestarian lingkungan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam dimana  sebanyak 27 jenis bambu ditanam oleh pimpinan Yayasan Badan Wakaf (YBW) UII, pimpinan UII, dan segenap dosen serta tenaga kependidikan di lingkungan FTSP UII.

Ketua Pengembangan Pendidikan Yayasan Badan Wakaf (YBW) UII Prof. Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada FTSP yang selalu memperhatikan konservasi lingkungan dengan beberapa pemanfaatan yang sudah dilakukannya. Prof. Allwar juga berpesan kepada FTSP untuk tidak hanya bermanfaat untuk UII, tetapi bisa melebarkan kebermanfaatan ke masyarakat khususnya terkait pelestrarian lingkungan.

“Selamat kepada FTSP untuk Milad ke-60 mudah-mudahan FTSP terus berkembang, jumlah mahasiswanya banyak tentu dengan kualitas yang sangat baik,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr.-Ing. Ar. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI selaku Dekan FTSP UII dalam sambutannya mengajak untuk semua sivitas akademika FTSP UII untuk bersyukur karena sudah 60 tahun FTSP ikut berperan aktif dalam mencerdaskan anak bangsa. Ia juga menjelaskan bahwa logo milad FTSP mengadaptasi dari angka Al-Khawarizmi yang secara tidak langsung membentuk kata ‘GO’ sehingga milad ini menginspirasi FTSP untuk selalu melangkah cepat dan lincah.

Didalam banyak diskusi kita sudah sepakat untuk mencoba mentransformasikan FTSP menjadi punya value yang lebih kuat. Secara institusional kita ingin menebalkan bahwa peran fakultas ini menciptakan manusia-manusia yang bisa fast (bergerak cepat dan lincah -red). Fast yang pertama menjadi karakter manusia adalah fathana, amanah, siddiq, dan tabligh. Fast yang kedua adalah kita mencoba untuk menghidupkan research dan education kita di frontier (ujung-red) jadi keberanian untuk berada di ujung itu penting tentu saat ini kita belum berada diujung tapi kita bertekad untuk itu,” jelas Dekan FTSP UII ini.

Ia juga menambahkan untuk fast yang ketiga adalah sustainable atau berkelanjutan dengan mampu melestarikan dunia dengan segala cara dan pemikiran serta menjadi manusia yang bijak.

Fathul Wahid selaku Rektor UII dalam sambutannya merefleksikan pelestarian lingkungan ini dan berpesan 3 hal yaitu pentingnya menumbuhkan kembali iklim saling mengapresiasi sekecil apapun kontribusinya karena dengan hal tersebut langkah-langkah kecil akan menemukan momentum untuk membesar sehingga harus dirayakan.

“Kedua, saya mengajak hadirin sekalian untuk percaya apa yang kita lakukan hari ini itu seringkali punya dampak yang tidak selalu bisa dibayangkan di masa depan, ada yang sesuai dengan desain kita, tapi seringkali apa yang kita sudah desain di awal secara kreatif diisi dengan nilai baru, dikembangkan oleh penerus-penerus kita, sebagai contoh kita saat ini menanam 27 jenis bambu sebagian mengatakan langkah kecil tetapi ini menjadi upaya kedepan bisa membesar di luar bayangan kita sehingga kita menaruh harapan untuk setiap langkah yang kita sepakati untuk dijalankan,” tutur ahli bidang informatika ini.

Untuk hal yang ketiga, Fathul menyatakan apa yang dilakukan hari ini tidak hanya berdampak untuk hari ini tetapi akan berdampak juga pada masa depan.

Kita tidak hanya berpikir periode sekarang, tidak berpikir apa yang bisa dinikmati tapi kita berpikir untuk yang lebih jauh dan ikhtiar-ikhtiar itu insyaallah akan menjadikan bahan bakar yang sangat kuat. Ketika kita mengembangkan prodi, fakultas, universitas itu bukan untuk kita tapi untuk pengganti kita kedepan. Mari kegiatan hari ini untuk menjadi lebih baik dan konsisten di masa yang sangat panjang,” tambahnya. (AHR/RS)