,

Santri PP UII Ikuti Program Magang Kampus Merdeka di Kompas Gramedia

“Karena pengin banget untuk explore hal baru (khususnya di luar kampus) dan melihat bahwa MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat) sepertinya tempat yang tepat untuk explore,” kisah Fadhil Huwaiza, mahasantri Pondok Pesantren (PP) Universitas Islam Indonesia (UII) yang kini mengikuti program MSIB di Kompas Gramedia Group, Jakarta, diwawancara pada Kamis (4/4).

MSIB merupakan program magang satu semester yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Republik Indonesia bagi mahasiswa dalam mendapatkan pengalaman kerja dan pemahaman mengenai praktik terbaik industri. Kegiatan yang dibiayai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini adalah salah satu program dalam rangkaian Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Fadhil, yang merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional, menceritakan pengalamannya dalam mendaftar program tersebut yang sedianya dimulai dengan ragu-ragu. Salah satu alasannya didasarkan pada kurikulum Prodi yang mewajibkan mahasiswa semester 6 untuk mengambil kelas Metodologi Penulisan Tugas Akhir, meskipun kemudian dinyatakan tersedia secara daring.

Fadhil sendiri diterima sebagai peserta magang di Kompas Gramedia Group, dengan posisi Corporate Affairs pada divisi Public Relations. “Dan tidak menyangka juga bahwa saya terseleksi (sebagai) 2 dari 200 pendaftar untuk posisi tersebut. Dan sekilas posisi tersebut meng-handle brand-brand media, seperti KompasTV, Kompas.com, Kompasiana, Tribun Network, dan lain-lain,” sebutnya.

Menurutnya, proses pendaftaran program MSIB dapat terbilang cukup lama, yakni sekitar 1,5 bulan. Sejumlah tahapan seleksi yang dilaluinya termasuk pada persiapan dokumen, pengajuan surat rekomendasi dari universitas, hingga memilih mitra MSIB sampai masa registrasi berakhir.

“Saya sendiri lolos pada beberapa mitra, salah satunya Kompas Gramedia Group. Seleksi selanjutnya sebenarnya bervariasi tergantung dengan masing-masing mitra perusahaan, untuk Kompas Gramedia sendiri ada tes potensi akademik, culture fit perusahaan, dan pitch presentasi dan interviu dengan user,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa motivasi terbesarnya mengikuti MSIB ialah untuk memaksimalkan jenjang perkuliahan sebagai ajang untuk belajar, mengeksplorasi kesempatan baru, mengekspos diri dalam lingkungan profesional, serta membangun koneksi. Selain itu, Fadhil juga berpesan bagaimana identitas “santri” justru dapat membuka banyak peluang untuk berkembang dan berkarya di berbagai bidang.

“Kuncinya mungkin, idza shadaqal azmu wadhahas sabil. Keinginan saya memang pengin banget untuk explore hal baru, belajar dari para profesional, dan perkaya pengalaman. Dan alhamdulillah MSIB bisa memfasilitasi hal tersebut,” tandasnya. (JRM/FJA)

Sumber: Website Direktorat Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia