Program Studi Ilmu Komunikasi UII Gelar Orasi Budaya

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam peringatan Milad ke-20 tahun menggelar rangkaian kegiatan, salah satunya yakni Orasi Kebudayaan dengan tema Teknologi Digital dan Masa Depan Manusia.

Kegiatan yang digelar pada Rabu (3/7) di Ruang Teatrikal, Gedung Kuliah Umum Prof. Sardjito, UII ini dihadiri Dekan FPSB UII, Dr. Phil Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog, Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi UII, Iwan Awaluddin Yusuf, S. IP., M.Si., Ph.D. dan sosiolog dari Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Heru Nugroho sebagai pembicara.

Iwan Awaluddin Yusuf dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan acara ini untuk membahas bagaimana perkembangan teknologi yang semakin pesat sehingga memudahkan kehidupan manusia. Namun, tentunya ada elemen-elemen penting yang harus dikuasai secara etis. Dalam kesempatan ini, Iwan Awaluddin juga menyampaikan harapannya terhadap kemajuan Prodi Ilmu Komunikasi.

“Ke depan, tentu saja banyak PR yang perlu kita upayakan untuk melayani semua stakeholder prodi komunikasi menjadi lebih baik lagi. Itu menjadi komitmen kami, dengan satu visi dan semangat pemberdayaan. Bagaimana slogan yang kami usung sejak beberapa tahun terakhir yakni communication for empowerment atau komunikasi untuk pemberdayaan,” terang Iwan Awaluddin.

Prof. Dr. Heru Nugroho membuka materi dengan memaparkan pandangannya tentang teknologi yang bisa dibahas multidisipliner atau lintas keilmuan. Teknologi tidak hanya menjadi sorotan orang-orang teknik, tapi juga dapat dijelaskan dalam berbagai ilmu sosial.

“Jadi misalnya kita berbicara tentang gender. Gender itu miliknya departemen mana, miliknya prodi mana, kan tidak ada. Semua orang bisa bicara, termasuk teknologi digital. Semua disiplin bisa bicara, bisa membahas, bisa mengulas tentang itu,” ungkap Prof. Heru

Lebih lanjut, Prof. Heru menjabarkan perkembangan peradaban yang pada akhirnya terdigitalisasi yang terjadi karena kehendak kuasa manusia, perubahan hasrat berkomunikasi, pengetahuan dan ketertarikan manusia terhadap teknologi, cara memproduksi, dan digital capitalism. Adanya artificial intelligence merupakan ciptaan manusia, sebagai bentuk implementasi kehendak kuasa manusia melalui tindakan. Implementasi kuasa manusia juga akan mempengaruhi kehendak berkomunikasi, the will to communicate. Perubahan komunikasi juga dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga menciptakan berbagai alat komunikasi.

“Pengetahuan itu menghasilkan teknologi. Namun, teknologi itu tidak netral, bahwa teknologi itu ada interest. Ada tiga knowledge dan tiga interest, dimana interest engineering untuk mengatasi masalah praktis dalam komunikasi. Tapi ternyata, IT dalam informasi terpilin-pilin dengan realitas sosial,” jelas Prof. Heru.

Prof. Heru menutup orasinya dengan menyampaikan bahwa teknologi digital yang hadir saat ini sebagai penggerak semua lini kehidupan termasuk bidang ekonomi, kebudayaan, sosial, dan politik. Segala bidang telah terafiliasi dengan teknologi, begitu pun manusia. Pada socio materiality, dinyatakan bahwa era digital telah membuat manusia dan teknologi menyatu, berinteraksi, dan saling memengaruhi. (DA/AHR)